Nasib Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya di Tengah Utang KCIC

Nasib Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya di Tengah Utang KCIC

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 08 Okt 2025 17:30 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengamankan pelaku pencurian kabel grounding di jalur Whoosh antara Padalarang–Tegalluar, Jumat (29/8/2025). Penangkapan ini terungkap melalui patroli rutin yang digelar tim keamanan KCIC.
Foto: Dok. KCIC
Jakarta -

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, buka suara soal nasib pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Ia meminta struktur pembangunan dilakukan secara berkelanjutan.

Hal ini ia ungkap menyusul persoalan utang yang menimpa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Adapun saat ini, Danantara tengah berupaya menyelesaikan masalah tersebut.

"Intinya, kalaupun ini yang Jakarta-Surabaya dilaksanakan, strukturnya itu adalah struktur yang benar-benar sustainable," ungkap Rosan kepada wartawan di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Rosan enggan menjelaskan lebih lanjut skema pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya di tengah penyelesaian utang KCIC Jakarta-Bandung. Pasalnya, proyek ini menjadi bagian dari wilayah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau itu kan sebagai satu bagian keseluruhan lah, supaya, mungkin ini lebih kayak domainnya Pak Menko, Pak Menko, Pak AHY, mungkin dia akan bisa menyampaikan lebih detail lagi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Rosan menambahkan, pihaknya tengah bernegosiasi dengan China untuk mencari solusi penyelesaian utang KCIC Jakarta-Bandung. Negosiasi dilakukan tidak hanya restrukturisasi, melainkan juga reformasi.

Namun begitu, Rosan menyebut Danantara tidak akan mengambil alih restrukturisasi utang KCIC ini. Namun, ia tak menyebut pasti skema penyelesaian lantaran masih dalam proses perundingan.

"Jadi kita mau melakukan reformasi secara komprehensif, secara keseluruhan. Jadi begitu kita restrukturisasi, ke depannya tidak akan terjadi lagi hal-hal seperti ini, seperti kemungkinan default dan yang lain-lainnya," ungkap Chief Executive Officer (CEO), Rosan Roeslani, kepada wartawan di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads