Kemenhub Bakal Reaktivasi Jalur Kereta di Jabar, Rampung 2027

Kemenhub Bakal Reaktivasi Jalur Kereta di Jabar, Rampung 2027

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 12 Okt 2025 18:30 WIB
Foto udara jembatan rel kereta api Cikacepit di Desa Pamotan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025). Jembatan kereta api terpanjang di Indonesia dengan bentangan 310 meter yang dibangun pada zaman Pemerintahan Belanda tahun 1913-1916 itu, pernah menjadi lintasan kereta api jurusan Banjar-Cijulang dan rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat senilai Rp15 triliun. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU
Ilustrasi jalur kereta - Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) sepakat akan melakukan reaktivasi sejumlah rel kereta. Rencana ini ditandatangani dalam Nota Kesepakatan Pengembangan Transportasi di Jawa Barat.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, membeberkan beberapa jalur kereta yang akan direaktivasi, yakni Padalarang-Cicalengka dan Cianjur-Sukabumi-Bogor. Jalur ini akan dielektrifikasi sehingga pengoperasiannya lebih ramah lingkungan.

"Kita ingin mempercepat pengembangan sistem perkeretaapian yang efisien, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di Jawa Barat," ujar Dudy dalam keterangannya dari laman resmi Kemenhub, dikutip Minggu (12/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dudy menargetkan reaktivasi ini rampung paling lambat awal tahun 2027. Ia pun berharap, reaktivasi ini dapat meningkatkan perekonomian Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

"Harapannya, semoga kesepakatan ini dapat memperkuat konektivitas dan meningkatkan layanan transportasi bagi masyarakat serta meningkatkan perekonomian di wilayah Jawa Barat," tuturnya.

Selain itu, Dudy juga berencana melakukan optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk penerbangan Haji dan Umrah. Ia juga berdialog dengan pelaku usaha travel untuk memperkuat sinergi guna meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji maupun umrah.

"Bandara akan berfungsi secara optimal apabila ada pergerakan yang berkelanjutan, penerbangan yang teratur, dan dukungan dari Pemerintah Daerah, pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan para pelaku travel. Dengan sinergi yang baik dari semua pihak, saya berharap Bandara Kertajati dapat menjadi pintu gerbang bagi masyarakat Jawa Barat yang akan berangkat ke tanah suci," jelas dia.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads