Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan sebanyak 55 proyek untuk ditawarkan ke swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Bandan Usaha (KPBU). Proyek ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan infrastruktur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional) Tahun 2025-2029.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian mengatakan, secara keseluruhan Indonesia membutuhkan pendanaan sebesar US$ 117,18 miliar atau sekitar Rp 1.900 triliun untuk infrastruktur hingga tahun 2029.
"Kami membutuhkan pendanaan lebih dari Rp 1.900 triliun. Pemerintah hanya dapat menanggung sekitar 60% dari kebutuhan tersebut, sementara sisanya akan dipenuhi melalui pembiayaan kolaboratif yang cerdas," kata Wilan, dalam pembukaan acara Hunindo Tech 6.0 di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (20/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, kebutuhan dana tersebut terbagi ke dalam beberapa sumber, antara lain dana pusat 35,63% atau sebesar Rp 678,91 triliun, lalu dana daerah 24,84% atau sebesar Rp 473,28 triliun.
Selanjutnya, dari proyek dengan skema Public Private Partnership (PPP) atau KPBU sebesar 34,19% atau senilai Rp 651,46 triliun. Lalu terakhir, masih ada funding gap atau kekurangan dana 5,34% atau sebesar Rp 101,65 triliun.
"Saat ini, kami menawarkan 55 proyek skema KPBU/PPP yang siap dijalankan. Tujuan kami bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan bahan paparan yang disajikan oleh Wilan, 55 proyek tersebut digolongkan ke dalam 3 kelompok, antara lain proyek sumber daya air (SDA) sebanyak 24 proyek, proyek sektor jalan sebanyak 19 proyek, serta proyek penataan kawasan sebanyak 12 proyek.
Di lingkup proyek SDA, dari 24 proyek total ada 8 proyek yang tengah dalam persiapan dan 16 proyek lainnya telah masuk dalam tahap transaksi. Total nilai pendanaan yang dibidik mencapai Rp 160,62 triliun.
Lalu proyek jalan sendiri, 19 proyek tersebut terbagi ke dalam 14 proyek dalam persiapan di Ditjen Pembiayaan Infrastruktur dan 5 lainnya tengah dalam proses. Total pendanaan yang dibidik dari proyek ini mencapai RP 448,88 triliun.
Terakhir, untuk 12 proyek penataan kawasan terbagi ke dalam 1 proyek dalam persiapan dan 11 proyek sudah dalam tahap transaksi. Total pendanaan yang dibidik dari proyek ini mencapai RP 42,04 triliun.
Simak juga Video: Prabowo Bakal Serahkan Sebagian Pembangunan Infrastruktur ke Swasta