PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menyatakan kesiapannya untuk segera memulai implementasi sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Proyek ini telah berjalan setidaknya selama 4 tahun dan implementasinnya telah beberapa kali molor.
Direktur Utama RITS Attila Keszeg mengatakan teknologi MLFF telah selesai dikembangkan. Setidaknya telah dilakukan sebanyak 1.900 pengujian sistem tersebut di Tol Mandara Bali pada Desember 2023 silam. Dari pengujian tersebut, menurut Attila, dapat dipastikan sistem berjalan sesuai persyaratan.
"Saya ingin memastikan bahwa kami siap untuk menerapkan teknologi ini. Ya, kami siap," kata Attila, dalam acara Hunindo Tech 6.0 di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (20/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Attila mengatakan, kesiapan implementasi sistem ini telah didukung dengan berbagai infrastruktur. Pertama, RITS telah memiliki ratusan server yang terhubung dengan ruang kontrol.
Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan sebanyak 4.000 kamera pemantau sebagai bagian dari infrastruktur pendukung sistem MLFF. RITS juga menyediakan 40 mobil Cantas untuk berpatroli dan memastikan sistem berjalan baik.
Sedangkan dari sisi sistem pembayaran, saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan untuk partner penyedia layanan. Attila mengatakan, RITS juga membuka kesempatan bagi mitra yang tertarik terlibat dalam sistem MLFF ini.
"Kami siap untuk bermitra. Sistem yang kompleks seperti kami tidak dapat terlaksana tanpa ekosistem bisnis yang sangat aktif dan terhubung. Dan inilah yang sangat kami nantikan. Inilah yang sangat kami nantikan, terutama penyedia pembayaran," ujarnya.
Lebih lanjut Attila menjelaskan, MLFF merupakan sistem pembayaran tol tercanggih di dunia. Sistem ini melacak pergerakan kendaraan dengan menggunakan minimal tiga satelit dan sangat akurat dengan akurasi 1 meter. Proyek ini didanai dengan investasi dari Hungaria sebesar US$ 300 juta.
Ia menekankan, pihaknya terbuka dengan para pengelola jalan tol yang tertarik untuk mengadopsi sistem ini. Ia juga memastikan, sistem telah dikembangkan menyesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia, sesuai dengan kontrak yang telah diteken bersama sebelumnya.
"Jika ada beberapa adaptasi yang diperlukan, kami sangat terbuka untuk melakukannya dan mendengarkan kebutuhan tersebut. Kami di sini untuk melayani masyarakat. Kami di sini untuk melayani Indonesia," ujar dia.
Namun demikian, implementasi sistem ini secara menyeluruh masih harus menunggu arahan dari pemerintah RI langsung. Proses negosiasi juga hingga saat ini masih terus berjalan sejak tahun lalu.
Meski begitu, Attila merasa senang dengan masuknya MLFF ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari bentuk komitmen nyata Indonesia untuk melanjutkan proyek ini.
"Ini adalah tanda komitmen yang luar biasa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan dan memungkinkan proyek ini terlaksana secepatnya. Jadi, terima kasih banyak untuk ini," kata Attila.
Simak juga Video: Paket Stimulus untuk Nataru, Ada Diskon Tiket Kereta Api-Tarif Tol