Kementerian PU Beberkan Rencana Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop di Jabodetabek

Kementerian PU Beberkan Rencana Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop di Jabodetabek

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 20 Okt 2025 19:30 WIB
Tol Bali Uji Coba MLFF
Ilustrasi tol Bali - Foto: Dok PUPR
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana akan melaksanakan uji coba lanjutan dari sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Salah satu ruas yang potensial ialah ruas-ruas jalan tol di kawasan Jabodetabek.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Wilan Oktavian mengatakan, MLFF merupakan program besar sehingga pihaknya mesti sangat hati-hati dalam pelaksanaannya. Saat ini, pemerintah masih melakukan riviu terkait kesiapan seluruh bagian dari ekosistem MLFF.

MLFF sendiri sebelumnya juga telah diuji coba di ruas Tol Bali Mandara mulai akhir tahun 2023 silam. Wilan mengatakan, rencananya akan dilakukan uji coba lagi di ruas tol yang lebih menantang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya ini tadi disampaikan oleh Pak Menteri (Dody Hanggodo) akan dilakukan uji coba karena memang pada saat uji coba tahun 2023 itu disepakati akan ada tambahan uji coba lanjutannya," kata Wilan, ditemui di sela-sela acara Hunindo Tech 6.0 di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (20/10/2025).

ADVERTISEMENT

Saat ditanya lebih lanjut tentang lokasi pelaksanaan uji coba lanjutan ini, Wilan enggan berbicara banyak. Ada kemungkinan, uji coba itu dilaksanakan di ruas jalan tol yang berada di kawasan Jabodetabek.

"Tadi sih saya diskusi mungkin penginnya yang lebih kompleks, lebih challenging. Misalnya dekat-dekat sinilah, bisa di Jabodetabek, bisa di Trans Jawa, yang kompleksitasnya lebih tinggi," ujarnya.

Ia menekankan kembali, saat ini pemerintah masih dalam tahap diskusi dan evaluasi. Salah satu bahan evaluasi tersebut ialah menyangkut penggunaan palang pada implementasi MLFF.

"Kalau skemanya memang ada transisi, kan jadi transisinya kalau sekarang kan ada nge-tap, ada barrier. Nanti tidak nge-tap tapi pake barrier dulu. Nanti kalau udah oke semua baru tidak nge-tap dan tidak ada barrier," terangnnya.

Selain itu, juga tengah dibahas tentang sistem pengumpulan dana transaksi pembayaran dari pengguna jalan tol. Nantinya, transaksi tersebut akan dikelola terpusat oleh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), sebelum akhirnya disalurkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait.

Sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF, PT Roatex Indonesia Tollroad System (RITS) mengusulkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) dan Digital Wahana Internasional (DWI) untuk menjadi PJP.

Sebagai informasi, MLFF masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Daftar PSN.

Proyek MLFF dimenangkan oleh perusahaan asalh Hungaria, Roatex Ltd Zrt, dan dikerjakan anak perusahaan, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Dana pengembagan MLFF berasal dari anggaran negara Hungaria melalui RITS yang mencapai US$ 300 juta atau Rp 4,4 triliun.

Namun dalam prosesnya, implementasi MLFF telah molor lebih dari 3 tahun, di mana mulanya operasi ditargetkan dimulai pada 2022. Berbagai tantangan muncul, mulai dari masalah internal di RITS, hingga uji coba tertutup yang belum berhasil. Akibatnya, target implementasi sistem anyar ini terus mundur.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads