Masyarakat sempat dihebohkan dengan artikel media asing yang menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi menjadi 'Kota Hantu'. Hal ini salah satunya terlihat dari anjloknya pendanaan negara untuk IKN di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam artikel The Guardian yang berjudul "Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming a 'ghost city'" disebutkan bahwa anggaran IKN turun dari semula 2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 43,8 triliun (kurs Rp 21.900) menjadi 700 juta poundsterling atau Rp 15,33 triliun.
Merespons hal ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kelanjutan IKN bergantung pada rencana pemerintah ke depannya. Meski begitu, ia merasa bahwa IKN tidak akan menjadi kota hantu.
"Saya nggak tahu, kan tergantung nanti rencana pemerintah seperti apa. Rasanya sih nggak akan jadi kota hantu," kata Purbaya saat ditemui di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Apabila perkembangan ekonomi di IKN nantinya berjalan baik, menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kawasan yang ditargetkan menjadi Ibu Kota Politik pada 2028 ini. Purbaya juga tidak segan-segan memberikan dukungan dana.
"Kalau ekonominya bagus, uang saya kan banyak, jadi Anda nggak usah takut. Jadi jangan dengar prediksi orang luar, sering salah kok," ujarnya.
Lalu saat ditanya lebih lanjut apakah ada rencana menambah anggaran IKN, Purbaya mengatakan bahwa proyek-proyek swasta diprioritaskan untuk masuk IKN pada periode pembangunan kali ini.
"Yang kita setujui adalah perusahaan swasta yang bangun rumah di sana, harusnya udah mulai jalan bangunan rumahnya. Nanti baru kalau perlu, tahun-tahun berikutnya ada dana pemerintah yang kita keluarkan lagi," kata dia.
"Sepertinya nggak berhenti (pembangunan IKN), masih jalan terus. Tapi nggak secepat yang... Kita ikuti arahan Pak Presiden aja seperti apa," sambungnya.
Sebagai informasi, media asal Inggris, The Guardian, merilis artikel berjudul "Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming a 'ghost city'." Dalam artikel itu, disoroti nasib pembangunan IKN di bawah pemerintahan Prabowo.
Menurut artikel tersebut, megaproyek andalan Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini terancam menjadi 'Kota Hantu' lantaran pembangunannya yang tersendat.
Artikel itu juga menyoroti anjloknya anggaran IKN di bawah kepemimpinan Prabowo. Selain itu, The Guardian juga mencatat bahwa sejak resmi menjabat hingga saat ini, Prabowo belum mengunjungi IKN.
"Tiga tahun sejak mantan presiden Joko Widodo meluncurkan ibu kota baru yang ambisius yang bertujuan menggantikan Jakarta yang berpolusi, padat, dan tenggelam, beberapa orang mulai khawatir bahwa ibu kota itu akan menjadi kota hantu," tulis The Guardian.
(shc/kil)