PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat kontrak baru sebesar Rp 5,6 triliun hingga 31 Oktober 2025. Sebagian besar kontrak tersebut berasal dari pemerintah.
Direktur Bisnis Strategi Portofolio dan Human Capital Waskita Karya, Rudi Purnomo, mengatakan proyek-proyek tersebut didominasi dari infrastruktur air, disusul pembangunan gedung, dan konektivitas.
"Jadi dari total Rp 5,6 triliun ini memang hampir 60% itu didominasi oleh proyek-proyek pemerintah yang sebenarnya secara kontraktual itu cukup mensupport terhadap going concern Waskita," ujar Rudi dalam Public Expose yang disiarkan secara daring, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain proyek pemerintah, Waskita juga mencatat sejumlah kontrak baru dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk proyek-proyek yang mendukung ketahanan pangan, irigasi, konektivitas, serta infrastruktur pendidikan.
"Selanjutnya kalau kita lihat Bapak-Ibu sekalian dari sebaran Rp 5,6 triliun ini menunjukkan bahwa winning rate kita terhadap bidding yang kita ikuti cukup memadai yaitu 22,2%" imbuhnya.
Dalam paparannya, ada lima proyek baru dengan nilai kontrak terbesar. Pertama, Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp 484,3 miliar.
Kedua, pembangunan jalan kawasan kompleks yudikatif di IKN senilai Rp 387,3 miliar. Ketiga, pembangunan jaringan irigasi rawa pada KSPP Kabupaten Merauke senilai Rp 238,4 miliar.
Keempat, peningkatan jalan paket D di KIPP 1B-1C IKN senilai Rp 232,2 miliar. Kelima, konstruksi bangunan gedung DPRD DIY senilai Rp 185,3 miliar.
Tonton juga video "IKN Disebut Bisa Jadi Kota Hantu, Begini Repons Purbaya" di sini:
(rea/fdl)










































