.webp)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Penasihat Kepresidenan Rusia sekaligus Ketua Dewan Maritim Rusia Nikolai Patrushev. Pertemuan ini berlangsung selama lebih dari tiga jam dan menghasilkan enam kesepakatan kerja sama khususnya di bidang infrastruktur dan konektivitas kemaritiman.
"Tadi tiga jam lebih kami berdiskusi. Akhirnya tadi kami menyimpulkan dan menyepakati sebuah memorandum of understanding, ada enam butir," kata AHY dalam acara Konsultasi Bilateral Pemerintah Indonesia dan Dewan Maritim Federasi Rusia Bidang Infrastruktur dan Konektivitas Maritim di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
AHY mengatakan meskipun Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, namun industri maritim Rusia lebih maju dibandingkan Indonesia. Padahal, Rusia merupakan negara dengan daratan terluas di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia bilang kerja sama ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap PDB Indonesia, yang ditargetkan mencapai 9,1% pada 2029.
"Itu adalah salah satu kekuatan dan keunggulan Rusia yang kita tahu dari dulu hingga sekarang, sehingga tadi dipaparkan berbagai teknologi dan inovasi terkait dengan maritim, industri perkapalan yang begitu maju, termasuk untuk militer dan kepentingan sipil, termasuk untuk riset dan berbagai misi kemanusiaan," katanya.
Adapun enam poin kerja sama tersebut yakni, pertama, peningkatan kapasitas dan kapabilitas angkutan laut dengan alih teknologi dan transisi energi. Kedua, mendorong kerja sama ilmiah dan teknis di bidang maritim, dan ketiga pengembangan infrastruktur pelabuhan yang berkelanjutan.
Keempat kerja sama industri galangan kapal, kelima pendidikan dan pelatihan di sektor maritim sampai pemanfaatan sumber daya kelautan dan keenam memajukan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Saksikan Live DetikSore:
Tonton juga video "AHY: Giant Sea Wall Proyek Besar Sekali, Butuh Pertimbangkan Banyak Hal"
(acd/acd)
