Purbaya Ungkap Peluang Pemerintah Ambil Alih Infrastruktur Whoosh

Purbaya Ungkap Peluang Pemerintah Ambil Alih Infrastruktur Whoosh

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 16 Nov 2025 17:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama Wamenkeu Suahasil Nazara melalukan rapat kerja dengan Komite IV DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka-bukaan peluang pemerintah akan mengambil alih Infrastruktur atau prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ini menjadi salah satu opsi hadirnya pemerintah dalam menyelesaikan masalah keuangan dan utang proyek bernama Whoosh tersebut.

Purbaya mengungkapkan kemungkinan APBN akan turun tangan untuk mengambil alih Infrastruktur Kereta Cepat. Termasuk membayar semua kewajiban keuangan pada pembangunannya.

Sementara itu, urusan operasional, termasuk pengelolaan sarana perkeretaapiannya akan diurus langsung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator, di bawah pengawasan BPI Danantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya, kita akan cenderung membayar jalannya, infrastrukturnya. Cuma rolling stocknya bukan kita yang sentuh, mereka yang menanggung," ungkap Purbaya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025) yang lalu.

ADVERTISEMENT

Tapi, skenario ini baru didiskusikan saja, Purbaya bilang belum ada keputusan resmi soal peran APBN pada masalah keuangan Whoosh. "Cuman saya belum mendapatkan kesimpulan jadinya seperti apa, ini belum putus juga," katanya menekankan.

Yang jelas, kini Purbaya pun ingin diajak apabila ada diskusi dengan pihak China soal restrukturisasi utang Kereta Cepat. Sebelumnya, dia menyatakan diri enggan ikut bernegosiasi.

"Makanya saya bilang kalau nanti mereka diskusi dengan sana (China), saya ikut, saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat. Tapi kita lihat yang terbaik buat negara ini, ini masih berjalan prosesnya," sebut Purbaya.

Opsi yang diungkapkan Purbaya, mirip seperti yang pernah dipaparkan Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Dony Oskaria sebelumnya. Dony pernah memaparkan pihaknya dan pemerintah akan berbagi peran untuk menyelesaikan masalah keuangan Whoosh, termasuk tunggakan utang pembangunan proyek.

Nantinya, Dony mengatakan porsi Danantara dalam keberlangsungan Whoosh hanya pada operasional. Sementara pemerintah berkaitan dengan infrastruktur.

"Ini juga solusi terbaik tentunya mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional dengan Whoosh dan juga ada porsinya pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur," kata dia di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025) yang lalu.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads