Pemerintah Berpeluang Ambil Alih Infrastruktur Kereta Cepat Whoosh!

Pemerintah Berpeluang Ambil Alih Infrastruktur Kereta Cepat Whoosh!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Nov 2025 06:45 WIB
Indonesia memiliki total utang ke China mencapai USD55 miliar (setara Rp918 triliun). Salah satu proyek rasasanya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung - Foto: Dok. KCIC
Jakarta -

Pemerintah berpeluang mengambil alih infrastruktur atau prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan opsi ini merupakan cara pemerintah dalam menyelesaikan masalah keuangan dan utang proyek.

Dia menyebutkan APBN bisa digunakan untuk pengambilalihan ini. Termasuk membayar semua kewajiban keuangan pembangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian untuk operasional seperti pengelolaan sarana perkeretaapian akan diurus langsung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator yang tetap diawasi BPI Danantara.

"Sepertinya, kita akan cenderung membayar jalannya, infrastrukturnya. Cuma rolling stocknya bukan kita yang sentuh, mereka yang menanggung," ungkap Purbaya dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025) yang lalu.

ADVERTISEMENT

Tapi, skenario ini baru didiskusikan saja, Purbaya bilang belum ada keputusan resmi soal peran APBN pada masalah keuangan Whoosh. "Cuman saya belum mendapatkan kesimpulan jadinya seperti apa, ini belum putus juga," katanya menekankan.

Yang jelas, kini Purbaya pun ingin diajak apabila ada diskusi dengan pihak China soal restrukturisasi utang Kereta Cepat. Sebelumnya, dia menyatakan diri enggan ikut bernegosiasi.

"Makanya saya bilang kalau nanti mereka diskusi dengan sana (China), saya ikut, saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat. Tapi kita lihat yang terbaik buat negara ini, ini masih berjalan prosesnya," sebut Purbaya.

Opsi yang diungkapkan Purbaya, mirip seperti yang pernah dipaparkan Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Dony Oskaria sebelumnya. Dony pernah memaparkan pihaknya dan pemerintah akan berbagi peran untuk menyelesaikan masalah keuangan Whoosh, termasuk tunggakan utang pembangunan proyek.

Nantinya, Dony mengatakan porsi Danantara dalam keberlangsungan Whoosh hanya pada operasional. Sementara pemerintah berkaitan dengan infrastruktur.

"Ini juga solusi terbaik tentunya mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional dengan Whoosh dan juga ada porsinya pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur," kata dia di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025) yang lalu.

Tonton juga video "2 Sudut Pandang Pakar Soal Prabowo 'Pasang Badan' Di Whoosh"

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads