PT Tigalapan Investama Group bekerja sama dengan PT KMU Konstruksi Indonesia untuk menggarap proyek infrastruktur air bersih dan air limbah. Kerja sama itu dibentuk melalui perusahaan patungan bernama Razan KMU Konstruksi Indonesia.
Komisaris Utama PT Tigalapan Investama Group, Mohd Reza Pahlevi, mengatakan kolaborasi diperlukan untuk memperluas layanan air bersih di berbagai kota.
"38 Investama dan KMU akan berkolaborasi mendukung pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta untuk memenuhi target swasembada air yang diharapkan Presiden Prabowo dalam Astacita," ujar Reza dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan kebutuhan investasi untuk mencapai 100% layanan air bersih diperkirakan mencapai Rp 3.000-4.000 triliun. Karena itu, ia menyebut peran swasta dan pola kerja sama dengan Kementerian PUPR menjadi penting melalui skema KPBU, Availability Payment, hingga kerja sama B2B.
"Anggaran pemerintah tidak akan cukup, jadi kemitraan seperti ini harus diperkuat," jelasnya.
Reza juga menyoroti persoalan penurunan tanah di Jakarta yang mencapai 30 cm per tahun akibat penggunaan air tanah. Menurutnya, jaringan perpipaan air minum harus menjadi prioritas agar masyarakat tidak bergantung pada sumur bor.
"Ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah," ujarnya.
Di sisi teknologi, ia menyebut KMU memiliki metode trenchless atau pemasangan pipa tanpa galian terbuka. Teknologi ini dinilai lebih efisien dan cocok diterapkan di kawasan padat penduduk.
"Teknologi ini efisien dan tidak merusak infrastruktur di permukaan, sehingga cocok untuk kota-kota besar seperti Jakarta," katanya.
President Director KMU, Lim Ning Hing, mengatakan teknologi bawah tanah tersebut dapat menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di kota-kota padat.
"Di kota-kota besar yang padat, teknologi harus mampu memberikan solusi konstruksi yang lebih cepat, efisien, dan tidak mengganggu infrastruktur di atasnya. Pengakuan ini memotivasi kami untuk terus menghadirkan inovasi yang lebih mantap," ujarnya.
Director KMU, Surya Hadikusuma, menambahkan metode trenchless membantu pemasangan pipa tanpa merusak infrastruktur di atas tanah.
"Metode ini masih sangat jarang digunakan, dan kami berhasil membuktikannya melalui penerapan teknologi KMU," katanya.
Surya menjelaskan instalasi terdalam dikerjakan dalam Proyek Jatiluhur 1 di Pondok Kopi, Jakarta Timur, sementara bentang terpanjang berada di Caman, Bekasi.
"Di area padat penduduk, kita tidak bisa melakukan galian terbuka. Dengan teknologi trenchless, cukup satu atau dua pit kerja dan pipa dapat dipasang di bawah tanah tanpa mengganggu aktivitas masyarakat," jelasnya.
Ia menyebut pekerjaan KMU sejalan dengan target DKI Jakarta untuk memenuhi 100% layanan air bersih pada 2030.
"Program pemerintah sangat jelas, seluruh wilayah Jakarta harus terlayani air bersih. Kami mengikuti roadmap tersebut. Hampir semua area yang belum terlayani akan menjadi prioritas pembangunan," katanya.
Saat ini KMU terlibat dalam proyek strategis nasional pemasangan jaringan pipa air bersih sepanjang 70 km dari Jakarta Timur menuju Bekasi.
"Ini termasuk mega proyek yang membutuhkan teknologi khusus, karena tidak semua perusahaan lokal mampu mengerjakan pekerjaan dengan tingkat kesulitan seperti ini," ujar Surya.
Ia juga menyebut kebutuhan infrastruktur air bersih di DKI Jakarta masih besar, seiring target layanan bagi sekitar 2 juta penduduk pada 2030. Jakarta setidaknya membutuhkan jaringan perpipaan 5.000 km.
"Itu angka minimum. Investasinya merupakan ranah pemerintah, namun kami siap berkontribusi dengan kemampuan teknologi yang kami punya," ujar Surya.
(fdl/fdl)










































