Apakah KAI Setuju KRL Beroperasi 24 Jam? Ini Jawabannya

Apakah KAI Setuju KRL Beroperasi 24 Jam? Ini Jawabannya

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 26 Nov 2025 07:15 WIB
Penumpang KRL memadati Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (29/12/2015). Pada malam Tahun Baru 2016 PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan beroperasi selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi para penumpang yang ingin menikmati tahun baru hingga larut malam. Khusus malam tahun baru ini sebanyak 26 perjalanan KRL tambahan dioperasikan di lintas Bogor-Jakarta Kota (PP), Bogor-Jatinegara (PP), Bekasi-Jakarta Kota (PP), Tangerang-Duri (PP) dan Maja-Tanah Abang (PP). Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara terkait permintaan KRL Commuter Line untuk beroperasi selama 24 jam penuh. Wacana itu sedang dikaji dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan perlu berbagai pertimbangan untuk bisa mengoperasikan layanan KRL selama 24 jam. Meskipun dari sisi pelayanan pelanggan hal itu bersifat positif.

"Tentunya dari sisi pelayanan pelanggan, ini hal yang positif, tapi tentunya kita harus hitung (plus minus), yang namanya pengoperasian kereta ini kan tidak simpel bahwa kita harus paksakan," kata Bobby di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobby menyebut salah satu pertimbangannya adalah terkait waktu kebutuhan perawatan sarana dan prasarana. Jika KRL beroperasi 24 jam, kapan waktu pengecekan rutin dilakukan termasuk sistem kelistrikan yang menyuplai perjalanan kereta.

"Kita harus hitung berapa lama window perawatannya, kemudian bagaimana dari elektrifikasinya. Itu kan aliran listrik di atas juga, kalau aliran listriknya 24 jam, kapan kita ngecek kabelnya? Kan gitu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Bobby mencontohkan insiden layangan nyangkut yang menyebabkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh berhenti. Ia menilai gangguan serupa bisa terjadi pada jaringan KRL yang jangkauannya lebih luas.

"Kalau di Whoosh itu ada layangan nyangkut saja, itu berhenti. Apalagi ini jaringannya jauh lebih panjang. Tentunya kita kaji, kita sudah berkoordinasi juga dengan Kementerian Perhubungan. Kita kaji, benar-benar kaji," tegasnya.

Selain mempertimbangkan keselamatan yang berkaitan dengan perawatan, aspek operasional dan kenyamanan pelanggan juga dipertimbangkan. "Itu tiga aspek penting," tambahnya.

Wacana KRL Beroperasi 24 Jam

Wacana KRL beroperasi 24 jam muncul di tengah fenomena banyaknya penumpang menginap di stasiun karena tertinggal perjalanan terakhir. Hal ini banyak terjadi di Stasiun Cikarang.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan KAI mengenai perlu atau tidaknya KRL beroperasi 24 jam.

"Nanti saya coba koordinasi dengan Kereta Api ya. Ya, karena kan apakah perlu, tadi seperti yang disampaikan, layanan 24 jam. Mereka perlu pengkajian dan semacamnya harus dilihat juga," ungkap Dudy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11).

Kemenhub tidak bisa memutuskan sendiri tentang operasional KRL. KAI perlu mempertimbangkan biaya operasional perusahaan seandainya layanan stasiun berlaku 24 jam.

Di sisi lain, Dudy juga membuka ruang apabila KAI memiliki opsi atau rencana lain untuk mengatasi fenomena banyaknya orang menginap di stasiun.

"Saya mesti tanya sama KAI, cost-nya kan mereka harus hitung juga. Apakah dengan mengaktifkan kereta 24 jam cost-nya seperti apa, atau ada solusi lain," sebut Dudy.

Halaman 2 dari 2
(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads