Makan Waktu Super Lama, Begini Rumitnya Bangun Jalur Bertingkat Fase 2 MRT Jakarta

Makan Waktu Super Lama, Begini Rumitnya Bangun Jalur Bertingkat Fase 2 MRT Jakarta

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 27 Nov 2025 14:15 WIB
MRT Fase 2A CP202 Harmoni-Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar
Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

PT MRT Jakarta (Perseroda) masih terus menggenjot pembangunan MRT Fase 2A CP202 Harmoni-Mangga Besar. Sebagai salah satu fase terumit dalam pengerjaan fase 2, untuk pekerjaan CP202 sepanjang 1,8 kilometer (km) ini saja telah memakan waktu tiga tahun hingga saat ini.

Division Head of Project Management for Construction (PMC) 1 MRT Jakarta, Sony Desta, mengatakan per 25 November 2025 progres pembangunan CP202 telah mencapai 60,2%. Ditargetkan paket pekerjaan ini bisa rampung dan siap dioperasikan pada tahun 2029 mendatang.

"Progres yang CP 202 per 25 November 2025 progres 60,2%," kata Sony di Area Proyek Pembangunan Stasiun MRT Jakarta Sawah Besar, Kamis (27/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan MRT Fase 2A sendiri terbagi ke dalam tiga paket, antara lain ada CP201 dari Bundaran HI, Thamrin, kemudian Monas. Lalu ada CP202 Harmoni-Sawah Besar, serta yang terakhir CP203 Glodok-Kota.

Sony menjelaskan, pembangunan CP202 telah dilakukan sejak tahun 2022 atau telah berlangsung selama tiga tahun. Saat ini dua pekerjaan pengeboran terowongan dari Stasiun Sawah Besar menuju Stasiun Mangga Besar masih terus berlangsung.

ADVERTISEMENT

Uniknya, desain terowongan atau tunnel pada paket pekerjaan CP202 ini dibuat bertingkat atau stacked tunnel, berbeda dengan terowongan MRT dari Senayan hingga Harmoni yang dibuat sejajar. Selaras dengan itu, beberapa stasiunnya dibangun sedalam 28 meter (m) di bawah tanah dan terdiri dari empat lantai.

MRT Fase 2A CP202 Harmoni-Mangga Besar, Stasiun Sawah BesarMRT Fase 2A CP202 Harmoni-Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar Foto: Shafira Cendra Arini

Sony menjelaskan, di Stasiun Harmoni terowongan masih dibuat sejajar. Barulah saat menuju ke Sawah Besar, terjadi crossing atau persilangan jalur hingga posisinya menjadi atas-bawah. Desain ini mempertimbangkan minimnya area yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di kawasan tersebut.

"Untuk masuk area Harmoni itu masih kiri-kanan, karena di situ lebar jalan Gajah Mada cukup lebar, sehingga kita bisa desain kiri-kanan. Ketika masuk ke jalan Gajah Mada atau area Sawah Besar, ini space jalan mengecil," ujar Sony.

Kawasan Sawah Besar ini juga dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi dengan struktur bangunan lama, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan MRT CP202 ini. Posisi proyek yang berdekatan dengan kanal air juga membuat area yang dapat dipergunakan menjadi sangat terbatas.

"Sehingga di sini sebelah kita kali, sebelah kita gedung gitu ya, kita bangun stasiun di bawah jalan Gajah Mada, sehingga desain yang kita susun itu adalah desain bertingkat," katanya.

Sony menilai, pekerjaan CP202 ini menjadi salah satu yang paling kompleks, berkaca pada tantangan dari sisi lokasi hingga desain terowongan. Karena posisi terowongan yang bertingkat ini, pekerjaan pengeboran atau Tunnel Boring Machine (TBM) 1 yang berada di bawah dan TBM 2 yang berada di sisi atas tidak dapat dilakukan bersamaan.

"Untuk target penyelesaian secara operasional keseluruhan, itu CP202 di akhir 2029 kita targetkan. Sedangkan untuk tunnel sendiri, itu TBM 1 atau terbawah ini kami targetkan di sekitar April 2026 sudah menembus ke Stasiun Mangga Besar. Juga untuk TBM 2 yang di atasnya, kami targetkan di Juli 2026 sudah bisa menembus ke Mangga Besar. Sehingga nanti bulan Agustus (pekerjaan tunnel Fase 2A selesai)," ujar Sony.

Lihat juga Video 'Pramono Soroti Sistem Tap TransJ-MRT yang Sering Gangguan':

(shc/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads