Menteri PU Ungkap Infrastruktur yang Rusak Parah di Sumut-Aceh

Duka dari Utara Sumatera

Menteri PU Ungkap Infrastruktur yang Rusak Parah di Sumut-Aceh

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 01 Des 2025 09:00 WIB
Warga berjalan melintasi sungai dengan jembatan darurat di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025).  Warga terpaksa melintasi jembatan darurat dari batang kayu akibat jalan dan jembatan penghubung antara Kabupaten Tapanuli Selatan menuju Tapanuli Tengah-Sibolga serta Medan putus diterjang banjir bandang pada Selasa (29/11).ANTARA FOTO/Yudi Manar/bar
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo membeberkan kondisi infrastruktur yang mengalami kerusakan berat akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Sejumlah daerah terisolasi akibat jalan akses yang terputus, salah satunya Kota Sibolga

Dody menjelaskan bahwa hingga saat ini Sibolga masih terisolasi karena banyaknya ruas jalan yang terputus. Kementerian PU kini memprioritaskan pembukaan akses menuju wilayah tersebut.

"Infrastruktur yang rusak, sebetulnya yang paling parah itu adalah Sumut ya, karena sekarang itu Sibolga belum tembus," kata Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Minggu (30/11/2025) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dody, banyak titik longsor dan badan jalan yang patah membuat jalur dari arah Sumatra Utara sangat sulit dilalui. Karena itu, pemerintah menyiapkan alternatif pembukaan jalan dari arah utara.

ADVERTISEMENT

"Ada kemungkinan besar bisa tembus, tapi dari arah Aceh (utara). Karena kalau dari Sumut terlalu banyak titik yang longsor, yang patah, dan akan butuh waktu lah, mungkin bisa seminggu, bisa sampai 10 hari kalau dari Sumut," ujarnya.

Pembukaan jalur dilakukan melalui Barus, Tapanuli Tengah, dan ditargetkan dapat dilalui pada Senin sore. Hal ini dengan catatan cuaca mendukung dan pasokan BBM untuk alat berat tetap terpenuhi.

Selain Sibolga, beberapa wilayah lain seperti ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Tarutung, Tapanuli Utara, dengan Sipirok, Tapanuli Selatan, juga memerlukan tambahan pasokan solar untuk mengoperasikan alat berat. Dody mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktur Utama Pertamina dan Pertamina Patra Niaga untuk mempercepat distribusi BBM.

Berbeda dengan Sibolga, menurut Dody akses jalan menuju Kota Takengon di Aceh yang sempat terisolasi sudah berhasil dibuka. Namun demikian, kendaraan besar belum dapat melintas.

"Memang baru satu kendaraan ya, tapi kita akan coba buka lagi. Dibandingkan dengan kondisi di Sibolga, Takengon masih sedikit lebih lumayan, walaupun memang kita masih berusaha agar kendaraan lebih besar bisa lewat. Karena yang bisa lewat sekarang adalah kendaraan kecil," ujar Dody.

Dody menegaskan bahwa percepatan pembukaan akses sangat vital untuk memperlancar distribusi bantuan logistik dan pelayanan dasar kepada warga terdampak. Penanganan dilakukan bersama pemda, TNI, Polri, BNPB, hingga relawan, mengingat akses laut ke Sibolga juga terhambat oleh tingginya gelombang serta keterbatasan infrastruktur pelabuhan.

"Jadi itu yang hari ini kita fokuskan, baru nanti kita bicara masalah rehabilitasi-rekonstruksi. Karena kalau jalan sudah tembus, bantuan akan mudah masuk. Tidak hanya berupa bantuan pangan, sandang, selimut, tapi juga kemudian misalnya air bersih bisa langsung masuk," kata dia.

Tiga Ruas Tol Terdampak

Di samping itu, bencana banjir juga berdampak pada operasi sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Setidaknya ada tiga ruas JTTS yang terdampak banjir, antara lain Tol Binjai-Langsa, Tol Padang-Sicincin, dan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh).

Dody mengatakan, saat ini Tol Binjai-Langsa masih tergenang air dengan ketinggain sekitar 40-60 cm. Lalu ada Tol Padang-Sicincin yang sudah bisa beroperasi, sedangkan ⁠Tol Sigli-Banda Aceh terkena longsoran lereng tapi masih aman beroperasi.

Ketiga ruas tol tersebut saat ini dalam pengawasan penuh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memastikan keselamatan pengguna jalan serta kelancaran arus logistik dan mobilitas masyarakat, terutama menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Lihat juga Video 'Pemerintah Siapkan Hunian Sementara untuk Korban Bencana di Sumatera':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads