Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyambut positif wacana pembangunan jalur kereta lintas negara Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam di Pulau Kalimantan. Rencananya, jalur kereta ini juga akan terhubung ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dudy mengaku, belum ada proposal masuk menyangkut rencana pengembangan jalur kereta tersebut. Meski demikian, pihaknya terbuka untuk pembahasan lebih lanjut.
"Saya baru dengar, memang ada semacam usulan dari Malaysia, dari Sarawak. Kami sih dengan senang hati sangat terbuka untuk membahas. Kalau memang itu baik buat semuanya, kenapa tidak?," kata Dudy ditemui di Kantor Jasa Marga Tollroad Command Center Jatiasih, Bekasi, Senin (22/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wacana ini mulanya disampaikan oleh Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, saat berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dudy mengatakan, pihaknya perlu melakukan perhitungan lebih lanjut untuk melihat potensi dari pembangunan jalur kereta tersebut.
"(Feasible dibangun?) saya mesti lihat dulu hitungannya gimana," ujarnya.
Baca juga: Negara ASEAN Berebut Pasar Durian di China |
Sebagai informasi, Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, mengunjungi IKN beberapa waktu lalu untuk membahas tentang peluang kerja sama di sektor transportasi, baik itu penerbangan hingga perkeretaapian.
"Selain transportasi udara, kami juga sedang mengkaji pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam," ujar Lee Kim Shin, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).
Pemerintah Sarawak juga menyiapkan rute penerbangan langsung menuju ke beberapa daerah di Pulau Kalimantan, termasuk Nusantara. Rute tersebut akan dioperasikan oleh Air Borneo, maskapai baru yang ditargetkan akan meluncur pada Januari 2026 mendatang.
"Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara, ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyambut positif rencana tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas kawasan.
"Sebentar lagi Bandara Nusantara akan beroperasi sebagai bandara komersial. Ini akan mempermudah mobilitas dari dan ke IKN. Tidak hanya udara, jika jalur kereta api lintas tiga negara terwujud, ini akan menggerakkan ekonomi Asia Tenggara dan memperlihatkan pada dunia kuatnya dinamika ekonomi kawasan," ujar Bimo.
(shc/eds)










































