Zaibatulham Nasution
Jawaban: Hi Zaibatulham,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjadi kaya mungkin adalah harapan dari semua orang, kalau kita bertanya dari 100 orang mungkin semuanya akan menjawab sangat ingin menjadi kaya. namun masalahnya sebelum menjadi kaya kita seharusnya tahu dulu apa yang dimaksud dengan kaya.
Kaya tidak selalu dianalogikan sebagai banyak uang. Walaupun banyak uang bisa diartikan kaya, namun sekali lagi kaya bukan sekedar hanya banyak uang.
Orang yang punya banyak uang tapi hanya habis untuk membiayai kesehatannya, maka dia tidak disebut kaya. Orang yang punya banyak uang tapi tidak bisa keluar rumah karena selalu takut akan jiwanya maka tidak juga disebut kaya. Jadi kaya sangat bergantung dari sisi mana kita melihat.
Seorang ayah atau ibu cukup merasa kaya ketika tahu bisa membiayai anaknya sekolah sesuai harapan si anak. Atau seorang karyawan merasa cukup kaya ketika tercapai cita-citanya membeli sebuah rumah. So sekali lagi kaya tentu sangat banyak definisinya.
Namun kalau kita belajar secara finansial, maka seseorang disebut kaya adalah ketika mereka memiliki aset yang banyak, bukan penghasilan ya. jadi aset adalah penilai kekayaan. Orang yang gajinya Rp 100 juta tidak disebut kaya bila uang Rp 100 juta tadi hanya habis tanpa menjadi aset. Sebaliknya seorang yang gajinya Rp 5 juta tapi sebagian uangnya bisa dibelikan aset, misalnya dibelikan reksadana atau saham maka dia disebut kaya.
Nah bagaimana menjadi kaya? Sederhana, kumpulkan aset jangan kumpulkan penghasilan. Dan lebih spesifik lagi kumpulkan aset yang produktif sehingga selain kita memiliki penghasilan yang bisa dibelikan aset, kita juga mendapatkan penghasilan dari aset yang kita miliki. Seperti di atas, kita mendapatkan hasil dari reksa dana atau saham. (wdl/wdl)