Terima kasih
Agung Adi, Jakarta
Jawaban: Halo Agung, senang bisa mengenal Anda.
Memiliki asuransi memang belum menjadi prioritas setiap orang khususnya masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan asuransi masih dirasa sebagai biaya dibandingkan fungsi utamanya yaitu sebagai proteksi atau perlindungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal kalau ditanya, apakah kita mau menggunakan fasilitas itu? Pasti semua bilang tidak. Siapa sih yang mau sakit, rumahnya kebakaran atau yang paling berisiko yaitu siapa sih yang mau meninggal? Benar tidak Mas Agung?
Saran saya sih, milikilah asuransi sebagai perlindungan, karena kita tidak pernah tahu kapan risiko itu akan terjadi. Memang kita tidak mau risiko itu datang, tapi kalau datang apakah kita memiliki kemampuan untuk menolaknya?
Nah untuk itu saya selalu menganjurkan kepada setiap klien atau rekan yang saya kenal untuk menjadikan perlindungan sebagai kebutuhan dan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Secara garis besar prioritas yang harus dikeluarkan dari penghasilan kita adalah:
- 10% gunakan untuk sosial dan keagamaan
- Maksimal 30% gunakan untuk membayar cicilan utang (bila ada)
- Minimal 20% untuk proteksi dan investasi
- Terakhir boleh dihabiskan untuk kebutuhan hidup.
Semoga cukup menjawab ya Agung. Ingat kita tidak pernah merasa butuh perlindungan sampai risiko itu terjadi pada kita. Dan salah satu cara menghindari risiko adalah dengan mempersiapkan proteksinya. (wdl/wdl)