Jakarta -
Utang adalah salah satu kata yang ingin dihindari dalam keuangan pribadi. Sebab dalam utang pribadi, sebagian besar pengeluaran adalah pengeluaran konsumtif.
Jadi kalau seorang individu sampai menggunakan utang, sebagian besar digunakan untuk konsumtif. Artinya dengan utang tadi tidak ada tambahan manfaat bagi asset yang kita miliki.
Walau tidak diharapkan, bukan berarti setiap orang dengan mudah bisa menghindarinya. Ketika sudah terkena "magnet" utang, maka sering terjadi orang menjadi terjebak dan susah untuk bisa lepas. Akhirnya utang menjadi bagian yang tidak terhindarkan dalam keuangan pribadi seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seseorang yang "terpaksa" terkena utang, seringkali bukan karena ingin, namun bisa jadi karena memang kebutuhannya memaksa dia untuk berutang. Nah di bawah ini adalah alasan kenapa seseorang terpaksa berhutang:
Orang yang sudah konsumtif dalam hidupnya pasti tidak bisa mengontrol keinginan atas pengeluaran. Sering kali terjadi, dalam pengelolaan pengeluaran dan penghasilan, pengeluaran menjadi tidak terkendali untuk keinginan padahal kebutuhan belum terlaksana. Misalnya uang sudah habis untuk nonton film padahal uang untuk membayar listrik belum dianggarkan.
Akibatnya ketika tiba saat bayar listrik dan tidak ada dana cadangan, maka mau ngga mau harus utang.
Sebenarnya kartu kredit memberikan kemudahan berupa kelonggaran waktu pembayaran yang memungkinkan kita tidak harus membayar bunga ketika pembayaran bisa full payment. Masalahnya sering kita menganggap enteng dan tidak mensegerakan pembayaran kartu tadi.
Akibatnya pemakaian yang harusnya tidak utang malah menjadi utang karena kita tidak membayar kewajiban sebagaimana mestinya.
Alasan kenapa hutang terus muncul dalam kehidupan seseorang adalah faktor sosial. Sering kali teman mengajak kita untuk bersenang-senang padahal sedang krisis moneter, ajakan tersebut terkadang membuat diri ini tidak bisa menolak.
Satu-satunya cara yaitu menggunakan kartu kredit sebagai pinjaman uang. Akibatnya jumlah tunggakan hutang menjadi lebih besar karena kebiasaan kita.
Utang bisa menjadi gaya hidup apabila kita tidak mau mencegahnya. Mengontrol diri untung tidak terlena dengan kebutuhan yang hanya sesaat harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan menyesal dikemudian hari setelah mengalami tunggakkan hutang yang banyak.
Berada di zona nyaman karena utang memudahkan kepentingan akan membahayakan masa depan. Berfikirlah realistis bahwa utang justru akan menjerat kehidupan.
Satu lagi masalah penting adalah utang terjadi karena danya risiko yang harus dibiayai dengan sejumlah uang yang lebih besar dari kemampuan.
Misalnya kita terkena musibah sehingga kendaraan menjadi rusak atau bahkan hilang, maka kita harus mengantinya padahal tidak punya kecukupan uang. Maka mau ngga mau harus utang.
Jadi sebaiknya untuk mengatasi kemungknan risiko tadi, kita harus siapkan proteksi atas kemungkinan risiko yang bisa terjadi pada diri dan asset kita.
Ngga ada yang suka utang, apalagi bila itu utang konsumtif. Karenanya bila kita bertekad untuk menghindari utang, usahakan untuk memperhatikan hal-hal sederhana tapi penting di atas...
Halaman Selanjutnya
Halaman