Tips Kelola Utang Jangka Panjang untuk Bisnis dan Investasi

Tips Kelola Utang Jangka Panjang untuk Bisnis dan Investasi

Eko Endarto - detikFinance
Selasa, 31 Jul 2018 06:46 WIB
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Ditilik dari rentang waktu pelunasannya, utang terbagi menjadi dua macam. Pertama adalah utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Meski sama dari segi faktor timbulnya, tetapi cara untuk mengelolanya jelas berbeda.

Terlebih untuk utang jangka panjang, dimana dalam proses akuntansi utang jenis ini masuk dalam kategori aktiva tetap. Dan membutuhkan proses penyelesaian lebih dari satu tahun. Karena tergolong sebagai aktiva tetap maka, dalam satu waktu, bisa berubah sifatnya dan masuk dalam ketegori utang jangka pendek.

Dalam utang jangka panjang dikenal dua jenis utang. Artikel kali ini akan mengulas tentang kedua jenis utang jangka panjang tersebut. Dan berikut ini adalah ulasannya yang diintisarikan dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Jenis utang Jangka Panjang

Dibagi menjadi dua jenis, yaitu utang hipotik dan utang obligasi. Masing-masing jenis utang jangka panjang ini punya tata kelola yang berbeda. Setiap tata kelola dari jenisnya, perlu untuk diketahui sebagai sumber mengambil keputusan serta menyiapkan langkah yang tepat dalam melakukan pelunasan.

1. Utang Obligasi
Jenis utang jangka panjang ini timbul karena penjualan surat obligasi. Pemegang surat obligasi adalah dapat diasumsikan sebagai pihak pemberi dana. Tanggal
pelunasan yang wajib dilakukan oleh perusahaan atau pihak yang berutang tercantum dalam surat obligasi, termasuk juga bunga pertahun. Nilai nominal sebagai jumlah pelunasan juga tercantum pula dalam obligasi ini.

2. Utang Hipotik
Berbeda dengan jenis utang obligasi. utang hipotik menjadikan aset perusahaan dalam bentuk gedung atau properti sebagai jaminan pelunasan. Artinya bila sampai
tengat waktu yang disepakati perusahaan yang berutang tak bisa melunasi maka pemegang jaminan atau pihak yang memberikan utang berhak untuk menjual
agunan atau jaminan tersebut. Jumlah dari hasil penjualan akan dikurangkan dengan keseluruhan nilai utang yang ada.

Utang adalah salah satu cara mendapatkan dana segar untuk meneruskan laju operasionalperusahaan. Dalam kondisi ini, pihak yang dikenai kewajiban membayar utang tak boleh terlena dan harus fokus hingga keseluruhan nilai utang lunas. Terlebih dalam hal utang jangka panjang yang biasanya terdapat bunga tinggi di dalamnya.

(dna/dna)

Hide Ads