Mau Daftar CPNS? Ini yang Harus Kamu Tahu

Mau Daftar CPNS? Ini yang Harus Kamu Tahu

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 07 Sep 2018 07:34 WIB
Mau Daftar CPNS? Ini yang Harus Kamu Tahu
Foto: Ilustrasi/Luthfy Syahban
Jakarta - Pemerintah secara resmi telah menetapkan tanggal pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 19 September mendatang.

Menurut Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja pembukaan CPNS dilakukan untuk mengisi kekosongan formasi dari PNS yang pensiun.

Lebih lanjut, ia memaparkan pada tahun ini ada sebanyak 215 ribu PNS yang pensiun. Oleh karena itu dibutuhkan pelamar baru yang diharapkan sesuai dengan formasi saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikFinance, Jumat (7/9/2018) begini ulasan selengkapnya.
Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 resmi dibuka. Pendaftaran akan dibuka 19 September 2018.

Total formasi yang tersedia untuk diperebutkan oleh pelamar berjumlah 238.015 yang terdiri dari 51.271 Instansi Pusat (76 Kementerian/lembaga) dan 186.744 (525 Instansi Daerah).

Kepala BKN Bima Haria Wibisana selaku Ketua Pelaksana Seleksi Nasional CPNS menyampaikan bahwa sistem pendaftaran dan seleksi CPNS 2018 akan dilakukan secara terintegrasi melalui portal nasional via https://sscn.bkn.go.id dan tidak ada pendaftaran melalui portal mandiri oleh instansi.

"Selanjutnya proses seleksi akan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT BKN) baik untuk pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)," kata Bima dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Lebih rinci Kepala BKN menguraikan bahwa BKN mengantisipasi dengan jumlah peserta seleksi yang bisa mencapai 5 hingga 6 Juta orang dan total pelamar akan melampaui total peserta. Berdasarkan review seleksi CPNS 2017, kesulitan update data Nomor Indentitas Kependudukan (NIK) menjadi kendala terbanyak pelamar. Perihal itu BKN berharap sistem dari Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) juga siap.

Selanjutnya, untuk kesiapan lokasi tes seleksi CPNS 2018 hingga saat ini direncanakan akan dilaksanakan di 176 titik lokasi yang terdiri dari Kantor BKN Pusat, 14 Kantor Regional BKN dan 14 Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, fasilitas mandiri dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah. Untuk update persiapan pendaftaran CPNS 2018, tim SSCN BKN dan admin masing-masing Instansi sedang menginput seluruh formasi.

Dengan demikian web sscn.bkn.go.id akan difungsikan setelah semua K/L/D memasukkan formasi dan persyaratan pelamaran. Proses ini akan memakan waktu sampai dengan 18 September 2018.

Perihal syarat administrasi pendaftaran, Kepala BKN mengimbau seluruh Instansi penerima CPNS 2018 agar memberikan persyaratan yang wajar dan tidak menyusahkan masyarakat pelamar. Persyaratan seperti akreditasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) harus disesuaikan dengan indeks prestasi di wilayah masing-masing.

Pemerintah telah menetapkan kebutuhan PNS secara nasional mencapai 238.015 orang. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri PAN RB Syafruddin, saat konferensi Pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

"Berdasarkan background, kebutuhan PNS secara nasional 238.015 orang," katanya.

Dia merinci, kebutuhan PNS sebanyak itu di antaranya 51.271 posisi untuk PNS pusat di 76 kementerian dan lembaga, dan 186.744 untuk kebutuhan PNS di daerah provinsi dan kabupaten/kota

Dia berharap, rekrutmen CPNS tahun ini bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. "Tujuannya dalam rangka mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia di tahun 2024.

Pembukaan lowongan CPNS bakal diprioritaskan bagi beberapa golongan. Siapa saja?

Deputi Bidang SDM dan Aparatur Kementerian PAN RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, ada beberapa formasi khusus yang disiapkan oleh pemerintah dalam rekrutmen CPNS 2018 ini.

"Kita punya beberapa formasi khusus, putra putri Papua kita buka formasi khusus yang akan ditempatkan di kementerian dan lembaga," ujar Setiawan dalam Konferensi Pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Selain itu, pemerintah juga membuka pintu lebar untuk pelamar yang lulus cum laude. "(Alokasinya) 10% dari setiap instansi itu. Kalau pemerintah daerah 5%," tambah dia.

Kemudian, lanjut Setiawan, peluang juga dibuka untuk pelamar yang juga penyandang disabilitas dan juga diaspora. "Kita coba pemerintah menarik orang-orang Indonesia yang sedang berkpirah di luar negeri untuk membantu," tuturnya.

Terakhir, lanjutnya adalah formasi untuk bekas tenga honorer golongan K2 atau khusus untuk jabatan guru dan tenaga kesehatan.

"Karena ini prioritas pemerintah kita masih memerlukan tambahan-tambahan untuk menyelesaikan hal-hal yang sekiranya dikeluhkan daerah," ujarnya.

Pelaksanaan tes CPNS bakal dilaksanakan di 176 lokasi. Adapun angka tersebut juga akan terus bertambah.

Menurut Kepala BKN Bima Haria Wibisana pada dasarnya lokasi tes berada di 170 titik. Namun, ada tambahan enam lokasi dari Kementerian Kesehatan.

"Jadi jumlahnya sudah 170 (titik). Nah, itu akan terus bertambah. Ada tambahan 6 dari Kementerian Kesehatan, mereka mau mengadakan sendiri, jadi ada 176," kata dia dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Di tempat yang sama Deputi SDM Kementerian PAN RB Setiawan Wangsaatmaja memaparkan jumlah lokasi tersebut rencananya akan ditambah. Hal itu dilakukan untuk memudahkan mobilitas para peserta tes CPNS.

"Memang ada 176 titik tapi akan diperbanyak biar memudahkan transportasi peserta kan, masa Anda orang Surabaya misalnya harus tes di Jakarta, kan ongkos," papar dia.

Adapun, lowongan CPNS 2018 tersebut akan dibuka untuk 238.015 formasi yang terdiri dari formasi pemerintah pusat sebanyak 51.271 dan formasi pemerintah daerah 186.744.

Menurut Deputi SDM Kementerian PAN RB, Setiawan Wangsaatmaja, setelah dibuka resmi nanti, pelamar bisa mendaftar melalui situs online yang dikelola Badan Kepegawaian Negara, yakni sscn.bkn.go.id. Kemudian, calon peserta mesti melengkapi syarat dari kementerian yang dipilih.

Calon pelamar CPNS 2018 hanya diperbolehkan mendaftar pada satu instansi pemerintah dan satu formasi jabatan. Setelah melengkapi syarat tersebut, maka panitia akan memberikan nomor peserta ujian online.

"Daftarnya online melalui sscn.bkn tadi. Setelah daftar, itu kan dia mau daftar mana, kemudian pilihannya mana. Misalnya milih ke Kemenpan masuk ke webnya Kemenpan, dari Kemenpan keluar syarat-syaratnya, kemudian mereka masukan pendaftaran tersebut. Kalau memang dari hasil panitia ok, berarti mereka siap dapat nomor peserta," jelasnya usai konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Kemudian, kata Setiawan, peserta tes akan melakukan tes sebanyak dua tahapan lagi. Tes pertama adalah seleksi kompetensi dasar melalui sistem computer assisted tes (CAT) yang terdiri dari tiga sub tes, intelegensi umum, karakteristik pribadi dan wawasan kebangsaan.

Setelah dinyatakan lulus dari tes tersebut peserta akan dihadapkan pada tes kedua atau terakhir, yakni wawancara.

"Tes ada dua tahapan. Satu, seleksi kompetensi dasar, ada tiga subtes, intelegensia umum, karakteristik pribadi, dan wawasan kebangsaan. Lolos dari sana, maksimum tiga kali dari formasinya, jadi misalnya formasi yang dilamar itu misalnya lima, ya yang diterima maksimal 15. Lalu wawancara sesuai kebutuhan jabatan tersebut," tutup dia.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memprediksi jumlah pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) ada sebanyak 6 juta orang.

Jumlah pendaftar CPNS 2018 meningkat dari tahun 2017 dengan jumlah pendaftar mencapai 2,4 juta orang. Maka dari itu, Bima melakukan berbagai kesiapan untuk menunjang pelaksanaan tes tersebut.

Pasalnya, Bima mengakui website kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) masih memiliki daya tampung data sebanyak 50 ribu per hari.

"Jumlah yang kami perkirakan 5 sampai 6 juta orang peserta. Kalau peserta lebih dari itu mungkin sscn (website pendaftaran cpns) masih mampu," kata dia dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

"Yang saya khawatirkan di dukcapil tapi hari ini kita mau pastikan apakah pansel bisa untuk penerimaan CPNS karena sehari hanya sampai 50 ribu (data) kalau sampai 2 juta gimana?" ungkap dia.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang melakukan peningkatan dan perbaikan untuk meningkatkan performa situs yang akan digunakan calon peserta tes CPNS.

"Kita sekarang juga lagi stress test, kita lakukan kalau pun tidak bisa akan kita perbaiki aplikasi sscn-nya," tutup dia.

Hide Ads