"Tes CPNS ini harus dilalui karena sesuai ketentuan yang berlaku, siapapun yang akan menjadi calon ASN harus memenuhi persyaratan. Untuk mengikuti tes ini mereka tidak mendapat clue apapun dari kami. Mereka belajar sendiri, lihat wajahnya pada tegang lebih tegang dari pada mau bertanding di lapangan," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam keterangannya di laman BKN, Kamis (1/11/2018).
Imam hadir bersama Menteri PANRB Syafruddin dan Kepala BKN Bima Haria Wibisana memberikan arahan kepada Para Peserta Ujian SKD CPNS bagi atlet berprestasi. Dalam pernyataannya Menpora pastikan seluruh atlet yang telah menjadi ASN tetap bisa melanjutkan karir sebagai atlet, pelatih atau instruktur olahraga dan akan didistribusikan ke tempat yang sesuai,bisa ke kementerian atau di Pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Imam, Syafruddin para atlet yang nantinya menjadi CPNS bisa tetap menjalankan aktivitasnya seperti dulu.
"Setelah masuk menjadi ASN, para atlet tetap dapat menjadi atlet olahraga, jangan setelah menjadi ASN kemudian pensiun dari atlet. Kalian bisa menjadi pelatih, instruktur dan lainnya demi bangsa dan negara," ujar Syafruddin.
Dalam acara tersebut, Syafruddin mengulas kembali janji pemerintah kepada para atlet peraih medali Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang akan mendapatkan bonus, di antaranya diangkat menjadi ASN.
"Berkat doa kita semua, Pemerintah dapat melaksanakan janji itu. Semoga semua proses menuju perealisasiannya bisa lebih cepat."
Sementara itu Imam menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung para atlet berprestasi dengan menyediakan formasi khusus dalam rekrutmen CPNS.
Hal tersebut merupakan apresiasi dan perhatian dari Pemerintah bagi para atlet yang berhasil meraih medali dalam ajang olahraga.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BKN Bima Haria Wibisana berpesan agar para atlet yang nantinya menjadi ASN dapat terus menjalankan tugas menjadi pelayan masyarakat dan juga abdi negara dengan baik dan amanah.
"Terus pacu prestasi untuk Indonesia," pungkas Bima. (ara/eds)