LQ-45 naik 0,59% ke 616,20 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,92% ke 493,95. Indeks sektoral saham mayoritas menguat kecuali indeks pertambangan yang melemah 0,50% ke level 3.183,35 dan indeks properti turun 0,14% ke level 180,49.
Penguatan indeks sektoral dipimpin oleh indeks konsumer yang naik 1,13% di level 1.030,37; indeks infrastruktur naik 1% ke level 785,90; indeks manufaktur naik 0,92% ke level 759,73; indeks industri dasar naik 0,83% ke level 356,40; indeks aneka industri naik 0,70% ke level 871,23; indeks keuangan naik 0,44% ke level 433,14; indeks perdagangan naik 0,23% ke level 484,75; dan indeks perkebunan naik 0,04% ke level 2.103,79. Indeks MBX namun, DBX melemah. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp 76,62 miliar dengan total pembelian asing Rp 1,17 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,25 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perdagangan Senin (7/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.448-3.470 dan resistance 3.507-3.523. IHSG dimungkinkan akan melanjutkan penguatannya. Kekuatan daya beli terlihat masih memegang peranan untuk mengendalikan pasar.
Setelah kenaikan BI rate yang mungkin telah diekspektasi pasar dan sesuai harapan, setidaknya kondisi ini bisa menjadi pendorong IHSG untuk bisa melanjutkan kenaikannya. MACD mulai bergerak naik dengan histogram postif yang mulai memanjang.RSI, William's%R, dan Stochastic berupaya melanjutkan pergerakan menuju area overbought.
Diharapkan IHSG bisa menguat hari ini karena didukung oleh data-data ekonomi dalam negeri dan luar negeri. Meski kondisi geopolitik di Timur Tengah belum stabil, setidaknya kondisi fundamental bisa menghalangi berita negatif tersebut.
(ang/ang)











































