Tanpa stimulus baru, pasar saham AS kembali terkoreksi.
Pasar saham Amerika kembali terkoreksi selama lima hari berturut turut, dimana semalam DJIA turun β0.16% ke level 12,070, Nasdaq β0.04% ke 2,701 dan S&P500 β0.1% ke 1,284. Naiknya tingkat pengangguran AS ke level 9.1% serta berakhirnya quantitative easing pada akhir bulan ini membuat investor sedikit pesimis. Mereka khawatir tanpa adanya stimulus ekonomi baru kemungkinan pemulihan ekonomi akan terhambat. Selain itu rencana the Federal Reserve mendukung usulan the Basel Committee on Banking Supervision untuk mengenakan capital surcharge sebesar 3%-7% kepada bank dengan asset diatas USD 50 miliar diperkirakan akan menghambat perbankan untuk melakukan ekspansi kredit, yang pada akhirnya akan menaham laju pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG kembali gagal dalam usaha melewati support levelnya di 3.815 dan kembali ditutup menguat tipis di level 3.842,95. Penguatan indeks pada perdagangan kemarin juga di-sertai dengan volume yang lebih besar dibanding 2 hari sebelumnya sehingga hari ini dimungkinkan bagi indeks untuk menguji resistance level di 3.860 yang apabila level ini berasil dilewati maka diperkirakan indeks akan mencapai resistance level berikutnya. Support indeks masih di 3.815. Dari makro ekonomi, Bank Indonesia dalam RDG Kamis besok (9/6) kami perkirakan masih mempertahankan BI Rate pada level 6.75%. Turunnya inflasi pada bulan Mei lalu ke level 5.98% yoy (prior 6.16% yoy) kami perkirakan menjadi salah satu pertimbangan BI untuk menahan BI Rate. Selain itu, penguatan rupiah yang sejak awal tahun hingga akhir Mei telah menguat sebesar 5% ke level IDR 8,543 juga menjadi pertimbangan lainnya bagi BI.
(ang/ang)











































