Millenium Danatama: Sentimen The Fed Dorong IHSG

Millenium Danatama: Sentimen The Fed Dorong IHSG

Millenium Danatama - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2011 09:47 WIB
Millenium Danatama: Sentimen The Fed Dorong IHSG
Jakarta - Pada perdagangan kemarin (selasa,9/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar 155,14 (3%) di level 3735,20. Demikian juga dengan indeks LQ 45 21,43 (3,14%) di level 660,51. Tekanan jual masih terus dilakukan oleh investor asing yang kembali melakukan jual bersih (net sell) mencapai Rp 952,50 miliar. Sentimen dari ditahannya BI rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) kemarin di level 6,5 % tidak banyak memberi dampak yang cukup signifikan untuk meredakan tekanan jual.

Investor lebih memilih untuk mengambil posisi aman ditengah situasi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian setelah S&P menurunkan rating utang pemerintah AS dari AAA menjadi AA+. Akibat besarnya tekanan jual membuat nilai tukar rupiah kemarin kembali terkoreksi sebesar 22 poin di level Rp 8555/$.Hampir semua sektor pada perdagangan kemarin mengalami koreksi, dimana sektor pertambangan mencatatkan koreksi terbesar, menyusul tren penurunan minyak mentah dunia.

Tekanan yang terjadi pada IHSG kemarin juga terimbas dari tekanan yang masih terjadi pada bursa-bursa regional, dimana pada perdagangan kemarin indeks dibursa regional secara umum mengalami penurunan. Bahkan, perdagangan di bursa saham Korea sempat diberhentikan sejenak (suspend) kemarin selama setengah jam, setelah indeks Kospi turun sampai 10 % akibat tekanan jual yang cukup besar, walaupun akhirnya kembali rebound. Indeks Shanghai turun 0,75 (0,03%) di level2526,07. Indeks Hang Seng turun 1158,87 (5,66%) di level 19330,70. Indeks Nikkei turun 153,08 (1,68%) di level 8944,48. Indeks Kopsi turun 68,10 (3,64%) di level 1801,35.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk perdagangan pagi ini diperkirakan IHSG memiliki peluang untuk kembali menguat (rebound) setelah tadi malam perdagangan di bursa AS kembali menguat setelah pertemuan The FED kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 0,25 %. Bahkan suku bunga akan tetap dipertahankan di level terendah sampai dengan pertengahan tahun 2013. Di samping itu, The FED juga memberi sinyal akan kembali melanjutkan kebijakan moneter yang tidak biasa melalui Quantitavie Easing (QE) Jilid III, walaupun hal ini kemungkinan akan membuat banyak kritikan dari berbagai pihak, karena QE jilid II yang pernah dilakukan The FED tidak banyak mengubah kondisi ekononomi AS menjadi lebih baik. Tetapi The FED sepertinya melihat kondisi saat ini masih membutuhkan dukungan dari sektor moneter, apalagi setelah rating utang AS dipangkas menjadi AA+.

Adanya sentimen dari The FED ini membuat indeks pasar saham AS kembali menguat, setelah dalam 2 hari terakhir terus mengalami penurunan. Indeks Dow Jones naik 429,92 (3,98%) di level 11239,77. Indeks S&P 500 naik 53,07 (4,74) di level 1172,53. Indeks Nasdaq naik 124,83 (5,29 %) di level 2482,52.
Indeks di bursa Eropa juga pada perdagangan kemarin secara umum naik. Indeks FTSE naik 95,97 (1,89 %) di level 5164,92. Indeks CAC 40 naik 51 (1,63%) di level 3176,19. Indeks DAX turun 6,19 (0,10) di level 5917,08.

Sentimen dari The Fed juga membuat harga minyak dan komoditas kembali naik. Harga minyak jenis Brent naik 0,99 % di level $ 104,77/barel, walaupun harga minyak jenis WTI turun 2,47 % di level $ 79,30/barel. Harga emas masih naik, walaupun sudah ada potensi untuk turun. Harga Emas kemarin ditutup naik tipis 0,04 % di level $ 1743,70/troy ons.

Perdangan hari ini akan kembali diwarnai oleh aksi beli, setelah dalam tiga hari terakhir tekanan jual cukup besar, khususnya oleh investor asing yang sudah hampir mencapai Rp 3 triliun. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih cukup baik dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, masih akan menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi investor asing. Turunnya IHSG dalam beberapa hari terakhir, lebih disebabkan oleh kondisi ketidakpastian yang berasal dari ekonomi global. Dan potensi koreksi memang masih berpeluang terjadi ke depan, akibat masih besarnya potensi ketidakpastian dalam sistem ekonomi global.

Saham-saham unggulan (LQ-45) berpotensi untuk menguat hari ini, karena beberapa saham unggulan sebenarnya sudah berada dalam valuasi yang cukup wajar, dan bahkan ada yang sudah dalam kondisi undervalue. Khususnya, untuk saham-saham sektor pertambangan dan perbankan kemungkinan hari ini berpotensi kembali menguat, setelah dalam beberapa hari terakhir saham-saham di sektor ini banyak mengalami tekanan jual.

IHSG hari ini berpotensi untuk naik di level 3790-3900. Sedangkan saham-saham yang kemungkinan berpotensi untuk menguat, seperti saham ASII, BMRI, BBRI, UNVR, ADRO, BUMI, INDF, JSMR, dan INTP.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads