Indeks sektoral saham bergerak negatif yang diawali pada indeks industri dasar yang turun 3% ke level 368,88; indeks pertambangan turun 2,89% ke level 2.563,15; indeks aneka industri turun 2,05% ke level 1.212,79; indeks keuangan turun 1,98% ke level 480,94; indeks perkebunan turun 1,90% ke level 1.977,42; indeks manufaktur turun 1,86% ke level 912,38; indeks properti turun 1,79% ke level 212,64; indeks konsumer turun 0,97% ke level 1.216,52; indeks perdagangan turun
0,75% ke level 504,26; dan indeks infrastruktur turun 0,11% ke level 682,99. Indeks MBX, DBX, dan ISSI melemah. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp 193,25 miliar dengan total pembelian asing Rp 1 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,2 triliun.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Goodyear Indonesia (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 9.900; Multibreeder Adirama Indonesia (MBAI) naik Rp 300 ke Rp 14.800; Jasa Marga (JSMR) naik Rp 150 ke Rp 3.825; Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.900; BFI Finance Indonesia (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 6.050; Modern Internasional (MDRN) naik Rp 75 ke 2.550; Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik Rp 75 ke level Rp 2.900; Smart (SMAR) naik Rp 50 ke Rp 5.850; dan Indomobil Sukses Makmur (IMAS) naik Rp 50 ke level Rp 11.750.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergerakan nilai tukar Rupiah/US$ berdasarkan kurs BI di level Rp 8.840/US$ dari sebelumnya di Rp 8.855/US$ yang dipicu oleh kembalinya kekhawatiran terhadap krisis utang zona Euro. Beredar kabar bahwa Perancis dan Jerman sudah mencapai kesepakatan untuk menambah kapasitas dana European Financial Stability Facility (EFSF) senilai β¬2 triliun. Tapi, hal itu berlainan dengan pernyataan Sarkozy dimana belum adanya kesepakatan mengenai cara untuk menambah dana kapasitas EFSF itu. Di sisi lain, MenKeu Jerman mengajukan proposal untuk menambah kapasitas dana EFSF hingga β¬1 triliun tapi melalu mekanisme seperti asuransi. Pasar menjadi bingung mengenai cara penambahan dana tersebut. Beberapa alternatif yang ditawarkan, mengubah EFSF menjadi sebuah bank sehingga bisa mendapatkan likuiditas lunak dari ECB dan dengan memberikan jaminan bahwa pemerintah Eropa akan menanggung beberapa persen dari nilai obligasi pemerintah yang dibeli oleh EFSF. Sementara itu, ECB telah menyatakan keengganannya untuk memungkinkan EFSF dapat mengakses likuiditas lunak dari ECB tersebut.
Bursa saham Asia Pasifik melemah kecuali Pakistan, Bangladesh, Laos, dan Vietnam yang dipicu sikap pesimis investor terhadap masa depan perekonomian AS dan kawasan Eropa. Investor melihat perlambatan ekonomi AS dan ancaman pengetatan kebijakan moneter China. Pasar juga menantikan apakah pemimpin Eropa memiliki rencana yang realistis dan kredibel untuk mengatasi permasalahannya serta mencermati survei Beige Book milik The Fed yang menyatakan, perusahaan melaporkan keraguan mengenai pemulihan meski Amerika mempertahankan perbaikan kondisi perekonomian bulan lalu. Sikap cemas investor terhadap Uni Eropa, wajar karena mereka belum melihat jaring pengaman yang konkret untuk menyelamatkan perekonomian di sana dan ini yang berpengaruh pada sentimen pasar. Bursa saham China anjlok setelah Ketua China Banking Regulatory Comission menyatakan, risiko pinjaman untuk sektor swasta harus bisa dikendalikan dengan ketat dan dibatasi. Dari Asia Pasifik dirilis laporan ekonomi, yaitu NAB Quarterly Business Confidence Aussie di level -4 dari sebelumnya 5.
Bursa saham Eropa ditutup melemah kecuali Iceland dan Yunani yang dipicu sikap khawatir investor terhadap upaya penanganan pemulihan krisis utang di zona Euro. Pasar bereaksi negatif setelah peringkat utang Spanyol dan peringkat 5 bank di negara tersebut dipangkas oleh Moody's. Selain itu, S&P memotong peringkat utang luar negeri Slovenia. Belum lagi kabar simpang siur terhadap rencana penyelamatan dengan penambahan dana talangan sebesar β¬ 2 triliun yang tak kunjung disepakati. Jerman-Perancis belum mencapai kata sepakat. Perancis mungkin menginginkan EFSF menjadi sebuah bank. Tapi, ECB dan Jerman tidak ingin. Di sisi lain, jika EFSF dijadikan semacam Asuransi yang ditempuh, Perancis akan menanggung beban keuangan yang lebih besar. Tarik-ulur ini semakin membuat investor khawatir akan arah perekonomian Uni Eropa. Data ekonomi yang dirilis diantaranya PPI (MoM) Jerman di level 0,3% dari sebelumnya - 0,3%; Retail Sales (MoM) Inggris di level 0,6% dari sebelumnya -0,4%; dan Trade Balance Spanyol di level US$ -4,9 miliar dari sebelumnya US$ -1,6 miliar.
Bursa kawasan Amerika bergerak variatif dengan pelemahan pada indeks Nasdaq, Bursa saham Kanada, Meksiko, dan Brazil yang dipicu sikap cemas investor yang sedang menunggu hasil pertemuan Uni Eropa pada akhir pekan ini. Pasar sempat menerima kabar dalam bocoran dokumen dana bailout dapat untuk merekapitalisasi bank Eropa. Saat ini, Uni Eropa memiliki dana kurang dari β¬100 miliar atau setara dengan US$137,46 miliar untuk mengatasi kekurangan modal bank Eropa. Data ekonomi yang dirilis diantaranya Existing home sales AS di level US$ 4,91 juta dari sebelumnya US$ 5,06 juta; Consumer Confidence AS di level -48,4 dari sebelumnya -50,8; Initial jobless claims AS di level 403 ribu dari sebelumnya 409 ribu; dan Wholesale Sales (MoM) Kanada di level 0,2% dari sebelumnya 0,9%.
Pada perdagangan Jumat (21/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.542-3.583 dan resistance 3.673-3.724. IHSG kembali melemah dengan volume perdagangan yang turun. Posisi candle masih di bawah upper bollinger bands. MACD masih mencoba naik meski tertahan dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali reversal turun setelah menyentuh area overbought. Meski kemarin IHSG melemah namun, masih tertahan dengan tetap berada di dekat upper bollinger band . Meski semalam bursa saham AS bergerak mix, diharapkan masih bisa memberikan imbas positif kepada bursa saham Asia, termasuk Indonesia.
(qom/qom)











































