OSK Nusadana: IHSG Cenderung Konsolidasi Dulu

OSK Nusadana: IHSG Cenderung Konsolidasi Dulu

- detikFinance
Selasa, 15 Nov 2011 09:01 WIB
Jakarta - IHSG kembali menguat 54 pts dan tutup di level 3,833.0 (+1.43%) pada perdagangan kemarin dengan asing masih mencatat net buy sebesar Rp 276 Miliar. Semakin membaik nya kondisi politik di Yunani dan Italy menjadi salah satu pemicu kenaikan bursa di Asia. Optimisme terhadap perbaikan Ekonomi di Italy pun tercermin dari penurunan Bond Yield (10 tahun) di Italy yg kembali turun menjadi 6.2%, setelah minggu lalu sempat mencapai 7%. Beberapa saham yang banyak di koleksi asing antara lain: ASII, BMRI, TLKM, PTBA, dan ASRI. Sementara saham-saham yang paling banyak dilepas (net sell) asing adalah BUMI, INDY, INDF, ADRO, dan HRUM. Semalam bursa Eropa dan US terkoreksi. FTSE -0.47%, DAX -0.72%, dan Dow -0.61%. Penurunan ini juga diiringi oleh penurunan tipi harga minyak mentah WTI sebesar -0.85%. Penurunan ini juga meyebabkan beberapa bursa di Asia dibuka menurun.

Trading Idea
Fundamental call: Saham dari sektor batubara banyak dilepas oleh asing pada perdagangan kemarin, menyusul penurunan harga jual batubara. Penurunan harga batu bara pada pasar Newcastle menjadi penyebab penuruan ini. Saat ini batu bara di pasar Newcastle diperdagangkan di harga USD115/Ton, ini adalah harga terendah di sejak awal tahun 2011, dimana harga Coal sempat menyentuh level tertinggi nya di IDR 138/Ton.

Consumer sector masih menjadi sektor yang sangat direkomendasikan. Kenaikan pendapatan pada kelas menengah ke atas menjadi faktor utama sektor ini. Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor menjadi salah satu bukti kenaikan “buying power” di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jakarta Post melaporkan bahwa Consumer Confdent Index pada 3Q11 telah naik sebanyak 1.8% sejak 2Q11. Kenaikan ini juga menunjukan bahwa CCI di Indonesia adalah yang ketiga tertinggi di dunia.

Sampai dengan 3Q11, GDP Indonesia sudah tumbuh sebesar 6.5%. Kenaikan ini antara lain didukung oleh kenaikan Net export dan Consumption. Beberapa saham dari sector consumer goods yang paling banyak dikoleksi oleh asing sebulan terakhir antara lain: Gudang Garam (GGRM IJ), Mitra Adiperkasa (MAPI IJ), dan Ace Hardware (ACES IJ).

Ace Hardware (ACES IJ) melaporkan rata-rata pertumbuhan mencapai 30-40 persen di masing-masing gerai. Hingga 3Q11, peseroan sudah mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,70 triliun atau 47,82% lebih tinggi dibanding perolehan Rp 1,15 triliun pada kuartal III 2010. Saat ini ACES masih menarik untuk dikoleksi, terlepas dari kurang nya likuiditas. Berdasarkan konsensus di Bloomberg, ACES mempunyai fair value di IDR 4,100.

Gudang Garam (GGRM IJ) sudah menaikkan harga jual rata-rata berkisar 8,8%-10% per pak sepanjang tahun 2011. Hal ini juga turut mendongkrak kenaikan penjualan sebesar 10% pada 1H11 dibandingkan 1H10. GGRM mempunyai market share terbesar no 2 di Indonesia. Kami merekomendasikan Buy on weekness untuk GGRM, melihat kenaikan harga saham GGRM yang sudah cukup tinggi di beberapa hari teakhir, dengan fair value di Rp 62,900 (Bloomberg).

Mitra Adi Perkasa (MAPI IJ) mengabarkan bahwa net-sales mereka pada bulan october naik 24% y-o-y, atau mencapai IDR476 miliar. Penjualan perusahaan dari awal Januari hingga october setara dengan 85.8% target penjualan FY11 kami. Untuk saat ini kami merekomendasikan Buy on weekness untuk MAPI. Saat ini kami masih merevisi report kami untuk MAPI dengan ada kemungkinan upgrade target price untuk emiten tersebut.

Dari Otomotif, beberapa produsen mobil terkenal seperti GM, Chrysler, Volkswagen berencana untuk membuka pabrik di Indonesia, dengan target market adalah pasar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sementara beberapa produsen kendaraan yang sudah lebih dulu berkecimpung di Indonesia seperti Indomobil (IMAS IJ) dan Astra International (ASII IJ) berencana untuk meningkatkan produksi mereka dengan membangun beberapa pabrik baru. Indomobil melalui brand Nissan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka menjadi 180,000 unit/taun pada tahun 2014, saat ini produksi mereka sebanyak 50,000 unit/tahun. Sementara Astra International berencana untuk meningkatkan produksi untuk Toyota menjadi 2x lipat menjadi 200,000 unit/tahun. Selain itu mereka juga berencana membangun pabrik baru untuk Daihatsu di Kerawang.

Berdasarkan data konsensus di Bloomberg, IMAS IJ masih direkomendasikan BUY dengan fair value di IDR 15,500. Astra International sebagai pemegang market share terbesar (55%) juga masih mempunyai prospek yang sangat menarik. Tapi mengingat kenaikan ASII yuang sudah cukup tinggi di beberapa hari terakhir, Kami merekomendasikan Buy on Weekness untuk ASII IJ dengan target price di IDR 75,200.

Technical view: IHSG hari ini diperkirakan cenderung konsolidasi mengingat relatif meningkatnya daily risk hari ini yakni sekitar level 54.20 %. Indikator secara umum masih bergerak positif namun dengan kondisi daily risk diatas untuk sementara kenaikkan diatas 3,845.2 lebih lanjut akan tertunda. Resistance terdekat diperkirakan sekitar level 3,845.2 dan support di level 3,808.4. Technical stock pick untuk hari ini antara lain:
1. Bumi Serpong Damai (BSDE), SoS
2. Sentul City (BKSL), SoS
3. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), BoW

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads