Indosurya: IHSG Berpotensi Menguat

Indosurya: IHSG Berpotensi Menguat

- detikFinance
Senin, 28 Nov 2011 06:58 WIB
Jakarta - IHSG melemah 58,84 poin (1,59%) di level 3.637,19. Total volume perdagangan BEI mencapai 4,5 triliun unit saham dengan nilai total Rp 2,31 triliun. Sebanyak 42 saham naik, 81 saham turun, dan 167 saham stagnan. LQ-45 turun 1,82% ke level 641,43 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,72% ke level 510,14.

Indeks sektoral saham bergerak melemah yang diawali oleh indeks pertambangan yang turun 2,60% ke level 2.488,75; indeks aneka industri turun 2,17% ke level 1.214,64; indeks industri dasar turun 2,08% ke level 363,40; indeks keuangan naik 1,94% ke level 475,39; indeks infrastruktur turun 1,53% ke level 676,69; indeks properti turun 1,23% ke level 203,75; indeks perdagangan turun 1,16% ke level 541,90; indeks manufaktur turun 1,14% ke level 926,64; dan indeks perkebunan turun
1,08% ke level 2.095,85; Sementara kenaikan pada indeks konsumer naik 0,27% ke level 1.273,10. Indeks MBX, DBX, dan ISSI melemah. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp 530,40 miliar dengan total pembelian asing Rp 1,66 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 1,13 triliun.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 17.850; H.M Sampoerna (HMSP) naik Rp 350 ke Rp 37.450; Indosiar Karya Media (IDKM) naik Rp 180 ke Rp 2.100; Hexindo Adiperkasa (HEXA) naik Rp 150 ke Rp 8.150; Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 150 ke Rp 3.600; Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik Rp 100 ke Rp 2.600; Semen Gresik (SMGR) naik Rp 50 ke level Rp 8.850; Bumi Citra Permai (BCIP) naik Rp 45 ke Rp 395; dan Myoh Technology (MYOH) naik Rp 30 ke level Rp 430.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penguatan IHSG yang terjadi sebelumnya tidak mampu bertahan hingga perdagangan kemarin sehingga membuat IHSG kembali terperosok ke zona merah. Mayoritas bursa saham Asia yang kembali memerah turut menahan laju penguatan IHSG. Belum lagi bursa saham Eropa yang sempat di buka negatif karena merespon penolakan Kanselir Merkel terhadap Eurobond makin membuat pesimisme investor meningkat. Secara teknikal, memang IHSG sudah oversold namun, sentimen krisis Eropa masih lebih kuat menekan indeks. Investor pun memilih mengamankan portofolionya sebelum jatuh terlalu dalam. Selama perdagangan, IHSG sempat menembus level 3.696,12 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan juga sempat menyentuh level 3.628,76 (level terendahnya) di awal sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 3.637,19. Volume perdagangan tercatat naik namun, dan nilai total transaksi tercatat turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan nilai transaksi jual, terutama adanya crossing saham-saham SMMA, PLIN dan TKIM. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pergerakan nilai tukar Rupiah/US$ berdasarkan kurs BI menguat di level Rp 9.005/US$ dari sebelumnya Rp 9.098/US$ yang dipicu adanya intervensi dari BI untuk meredam depresiasi Rupiah lebih lanjut. Secara sentimen, krisis utang Eropa makin membuat khawatir setelah Fitch Ratings mendowngrade Portugal menjadi BB+ dari BBB-, meskipun level tersebut masih 1 tingkat lebih tinggi dari Moody's Ba2. S&P Rating Service masih menempatkan Portugal pada investment grade. Di sisi lain, Jerman menegaskan keengganannya untuk mendukung proposal Komisi Uni Eropa menerbitkan eurobond. Seiring dengan itu, tekanan Rupiah juga datang dari kenaikan yield obligasi zona euro karena investor yang terus mencemaskan kemampuan pendanaan Eropa untuk memenuhi kebutuhan dananya. Yang terbaru, yield obligasi Belgia yang naik hingga 6%. Kondisi ini kian mencemaskan karena ditunjang buruknya kondisi politik pemerintahan yang tidak memiliki kepala pemerintahan karena partai politik belum mencapai kesepakatan baik oposisi maupun pihak pemerintah. Wajar bila Belgia akan menjadi sasaran penyebaran krisis Eropa selanjutnya.

Bursa saham Asia Pasifik bergerak melemah kecuali Filipina, Vietnam, dan Laos. Pergerakan ini dipicu sikap pejabat Eropa yang gagal menenangkan kekhawatiran pasar bahwa krisis utang akan memicu krisis kredit. Para investor pun memilih menjual aset-aset berisiko karena para pembuat kebijakan di Eropa dinilai tidak menemukan kemajuan atas kondisi krisis utang Eropa. Indeks KOSPI melemah karena sentimen negatif pada saham-saham otomotif yang diterpa kerugian karena kondisi ekonomi global yang berdampak pada permintaan konsumen. Bursa saham China juga melemah, dipicu penurunan saham sektor properti dan keuangan. Dari Asia Pasifik dirilis laporan ekonomi, yaitu National Core CPI (YoY) Jepang di level -0,1% dari sebelumnya 0,2%; CSPI Jepang (YoY) di level 0,1% dari sebelumnya 0%; Industrial Production (YoY) Filipina di level 1,3% dari sebelumnya 1,7%; dan Industrial Production (YoY) Singapura di level 24,4% dari sebelumnya 11,3%.

Bursa saham Eropa ditutup menguat kecuali Iceland, Finlandia, dan Yunani yang dipicu technical rebound terhadap saham-saham yang telah melemah hampir 1 minggu lamanya. Selain itu, adanya pertemuan 3 negara antara Italia, Perancis, dan Jerman sedikit membawa harapan positif akan adanya komitmen penyebaran krisis hutang. Di sisi lain, Hongaria harus menerima pil pahit kehilangan peringkat investment gradenya dari Moody's setelah 15 tahun akibat Kabinet mencari bantuan IMF. Peringkat obligasi luar negeri dan mata uang lokalnya terpangkas 1 not ke Ba1 dari Baa3. Tetapi, Kementerian ekonomi Hongaria mengatakan downgrade tersebut tidak memiliki dasar yang nyata karena kinerja ekonomi Hongaria telah meningkat selama 18 bulan terakhir. Tidak hanya Hongaria, Belgia pun terkena downgrade 1 tingkat menjadi AA dari AA+. Sebelumnya, para pejabat Uni Eropa mengatakan Uni Eropa sedang membahas penurunan keterlibatan sektor swasta dari mekanisme bailout permanen. Lelang T-bill Italia mengalami kenaikan yield , setelah kegagalan lelang obligasi Jerman awal pekan ini akibat ketakutan pasar dan memicu kekhawatiran bahwa negara terkuat di zona euro ini tidak kebal dari krisis utang. Data ekonomi yang dirilis diantaranya Import Price Index (MoM) Jerman di level -0,3% dari sebelumnya 0,6%; Consumer Confidence Perancis di level 79 dari sebelumnya 82; dan Retail Sales (MoM) Italia di level -0,4% dari sebelumnya -0,1%.

Bursa kawasan Amerika melemah setelah perdagangan setengah hari dimana sebelumnya libur perayaan Thanksgiving. Pada liburan kali ini terlihat beda dimana masyarakat enggan bepergian jauh di akhir pekan untuk membelanjakan lebih banyak uangnya. Masyarakat terlihat menahan diri di tengah kekhawatiran krisis utang Eropa dan permasalahan ekonomi internal AS sehingga dikhawatirkan mengurangi potensi keuntungan yang akan didapat pengusaha ritel. Data ekonomi yang dirilis diantaranya Unemployment rate Meksiko di level 5% dari sebelumnya 5,7%.

Pada perdagangan Senin (28/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.587-3.612 dan resistance 3.679-3.721. IHSG gagal mengkonfirmasi adanya penguatan setelah terbentuk hammer . Posisi candle masih menyentuh lower bollinger bands. MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic menyentuh area oversold. Dengan melihat kondisi teknikal seharusnya IHSG berpotensi menguat namun, melihat kondisi di zona Eropa yang belum sepenuhnya membaik maka penguatan tersebut akan tertahan. Kalaupun menguat maka hanya bersifat technical rebound.

(qom/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads