Trading Idea
Jembatan Mahakam II dan Jalur Distribusi Batubara
Pasca musibah ambruk nya Jembatan Mahakam II yang juga menelan 13 korban jiwa, juga turut menggangu distribusi batubara di daerah tersebut. Jalur tersebut setidak nya digunakan untuk mengangkut 2.8 juta ton batubara. Beberapa emiten yang mempunyai konsensi di daerah tersebut pun terkena dampak yang cukup besar, emiten-emiten tersebut antara lain: Harum Energy (HRUM IJ), Indotambang Raya Megah (ITMG IJ), Bayan Resources (BYAN), dan Indika Energy (INDY) melalui anak usah nya Petrosea (PTRO IJ). Ancaman yang datang dari musibah ini adalah keterlambatan penyaluran distribusi yang dapat menyebabkan perseroan harus membayar denda terhadap pembeli mereka Jika dalam kontrak kontrak jual-beli mereka musibah ini tidak dikategorikan sebagai force majeur. Efek yang lebih paraha adalah, apabila keterlambatan penyaluran distribusi ini menjadi sebuah pembatalan kontrak antara emiten dan pembeli mereka.
HRUM menjadi emiten yang paling besar tekena dampak nya, dimana mereka sepenuh nya menggunakan jalur sungai untuk mendistribusikan batubara mereka. Meski demikian perseroan mengatakan bahwa distribusi batu bara khusus di bulan ini tidak ada masalah karena sebagian besar telah melewati jembatan yang ambruk sebelum peristiwa terjadi. Meski demikian, worst-case scenario jika penutupan jalur ini berlanjut, dapat mengurangi target estimasi full year kami sebesar 3%. ITMG yang kontribusi produksi nya mencapai 28% di daerah tersebut pun terkena imbas nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musibah ini tidak merubah view kami ini untuk sektor batubara di Indonesia. Karena musibah ini sifat nya hanya sementara, dan kejadian ini hanya menghambat pendistribusian dan tidak menggangu produksi dari perusahaan-perusahaan tersebut. Secara keseluruhan, sektor batubara untuk tahun 2012 masih sangat menarik, meskipun arah pertumbuhan lebih banyak ke domestik. Saat ini ancaman-ancaman yang yang dapat mempengaruhi industri ini antara lain: turun nya harga pasaran batubara, cuaca yang kurang bersahabat, perubahan regulasi, dan krisis ekonomi global.
Stock pick untuk sektor batubara adalah:
Harum Energy (HRUM IJ): Saat ini perseroan sedang terkena sentimen negatif akibat runtuh nya jembatan Mahakam II, tapi kami melihat HRUM adalah salah satu emiten dengan pertumbuhan ke depan nya yang cukup besar. Emiten pun mencetak kenaikan yang cukup tinggi sampain dengan September 2011 kemairn, emiten mencatatkan laba bersih Rp 1,31 triliun, naik 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volume penjualan perseroan pun meningkat +32% sampai dengan 3Q11. Kami masih merekomendasikan BUY untuk HRUM dengan Fair value di Rp 9,900 atau setara dengan 12PEf 8.7x.
Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA IJ): Perusahaan yang berbasiskan domestic demand ini cukup aman dengan turun nya permintaan yang dapat terjadi, jika krisis global terus berlanjut. Sampai dengan 3Q11, meskipun volume penjualan turun 4% (qoq), tapi PTBA masih dapat mencetak kenaikan +68% (9M10-9M11, yoy). Sebagai emiten dengan domestik eksposur yang tinggi, ASP yang lebih baik, solid balance sheet, dan potensi pertumbuhan ke depan seiring peningkatan infrastruktur, kami merekomendasikan BUY untuk PTBA dengan fair value di Rp22,200 atau merefleksikan 12PEf 9.9x.
Resources Alam Indonesia (KKGI IJ): KKGI tidak terkena imbas akibat ambruk nya jembatan Mahakam II, dikarenakan port perusahaan yang terletak di sisi lain jembatan tersebut. Pada laporan keuangan 3Q11, 9M11 Result perusahaan setara dengan 70% estimasi FY11. Laba turun 2% (qoq) lebih disebabkan oleh turun nya penjualan pada 3Q11 dibandingkan 2Q11. Emiten juga merupakan salah perusahaan dengan production growth tertinggi ke depan nya. Kami merekomendasikan BUY untuk KKGI dengan fair value Rp7,500 merefleksikan PE12f 7.2x
MSCI Index
Kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin juga diwarnai oleh kenaikan dari beberapa saham second liner. Tercatat beberapa saham small cap (second liner) yang turut mendongkrak kenaikan IHSG antara lain; EMTK, FASW, IDKM, KIJA, KKGI, TRAM, TBLA, BHIT, dll. Salah indikator kenaikan saham second liner juga ditunjukan dengan menguat index DBX yang sebesar +0.80%, masih diatas nya penguatan saham-saham LQ45 yang sebesar 0.58%. Selain performance yang positif dari para emiten tersebut, kenaikan juga didukung oleh di publish nya “small cap companies Indonesian MSCI Index” yang memberikan sentimen-sentimen positif terhadap saham-saham tersebut. Berikut adalah list dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di dalam MSCI Index:
- AMFG (ASAHIMAS FLAT GLASS)
- BULL (BUANA LISTYA TAMA)
- CMNP (CITRA MARGA NUSAPHALA)
- CFIN (CLIPAN FINANCE INDO)
- FASW (FAJAR SURYA WISESA)
- INDY (INDIKA ENERGY TBK PT)
- IDKM (INDOSIAR KARYA MEDIA)
- KIJA (KAWASAN INDUSTRI JABABEKA)
- MAPI (MITRA ADIPERKASA TBK)
- MASA (MULTISTRADA ARAH SARANA)
- ADMG (POLYCHEM INDONESIA)
- KKGI (RESOURCE ALAM INDONESIA)
- SMSM (SELAMAT SEMPURNA)
- SSIA (SURYA SEMESTA INTERNUSA)
- TRAM (TRADA MARITIME)
- TBLA (TUNAS BARU LAMPUNG)
Selamat Sempurna (SMSM) adalah produsen automotive parts seperti filter, radiator, oil coolers, condensers, brake pipes, fuel pipes, fuel tanks, exhaust systems, dll. Selain menjual parts di dalam negeri, emiten juga meng ekspor ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Pada 9M11 perusahaan berhasil mecetak kenaikan laba sebesar +44% (yoy). Hasil tersebut inline denga estimasi kami. Kami memproyeksikan kenaikan laba sebesar hampir 20% untuk tahun 2012. Pada perdagangan kemarin perusahaan tutuh di harga Rp1400 atau naik 5.26% dari hari perdagangan sebelum nya. Target price untuk SMSM adalah sebesar Rp2050 merefleksikan PE12f 8.4x dan PBV12f 2.8x.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA IJ): Main concern untuk KIJA saat ini adalah rencana emiten untuk terjun ke industri resort dan perhotelan. KIJA berencana untuk mengembangkan sebuah resort di Banten dan mencari dana melalui right issue. Harga Right issue nya sendiri diatas harga market, sekitar Rp250/lembar. Tapi perusahaan sendiri mengatakan kalau sudah ada stand by buyer untuk RI mereka. Yang kita khawatirkan adalah kemampuan KIJA untuk mengelola sebuah resort, karena selama ini KIJA lebih fokus bermain di kawasan Industri. Selama bulan Nov ini, pembeli terbesar untuk saham KIJA antara lain: Pratama Capital, Etrading, CIMB, HD Capital, Philips. Belum ada foreign brokerage house yang besar yang memborong KIJA. Meski demikian, result perusahaan pada 3Q11 memang cukup menarik, KIJA mencetak peningkatan laba bersih sebesar Rp124 miliar (3Q11) atau naik sebesar 143% dibandingkan 3Q10 yang hanya sebesar Rp 51 Miliar. Secara valuasi pun KIJA saat ini diperdagangkan di PBV 1.1x dan PER 11.6x. Masih lebih murah dibandingkan LPKR, CTRA atau SMRA. Tapi untuk sesama emiten yang bergerak di pengembangan wilayah industri, LPCK secara valuasi lebih murah. Berdasarkan konsensus di Bloomberg, fair value untuk KIJA adalah sebesar Rp 220.
Mitra Adi Perkasa (MAPI IJ): 9M11 Above expectation, Pendapatan 3Q11 turun dibandingkan 2Q11, dikarenakan beban bonus yang dibayarkan perusahaan. EBIT Margin naik 130bps menjadi 10.2%, dibandingkan 2Q11 yang sebesar 8.9%. Menaikan TP dari 5300 menjadi 6700.
Indosiar Karya Media (IDKM IJ): Result pada 3Q11 above expectation, Perusahaan mencetak laba pada 3Q11, setelah mereka mencetak rugi bersih sebesar Rp 15 Miliar pada 2H11. Pada 9M11 laba bersih meningkat sebanyak +311.0% (yoy).
Technical View:
IHSG hari ini diperkirakan cenderung naik setelah pada perdagangan kemarin mampu tembus level 3,700. Dengan daily risk saat ini di level 29.01 % diperkirakan resistance terdekat berikutnya di level Q (3,748.41) dan support di level S2 (3,708.71). Namun penting untuk dicermati kenaikkan normal IHSG dalam minggu ini diperkirakan hanya sampai level R2 (93,788.12) sehingga jika terjadi kenaikkan diatas level tersebut cenderung SoS. Indikator secara umum masih bergerak positif.
Technical Pick untuk hari ini antara lain:
1. Indofood Sukses Makmur (INDF), Trading Buy
Harga saham ini terlihat cenderung melanjutkan pola kenaikkan kemarin dengan perkiraan resistance berikutnya sekitar level R2 (4,900) dan support di level S3 (4,600). Indikator teknikal secara umum masih terlihat bergerak positif secara umum dengan daily risk saat ini sekitar level 35.04 %
2. United Tractors (UNTR), Trading Buy
Koreksi harga saham ini yang terjadi pada perdagangan kemarin justru makin memberi harapan untuk kenaikkan lebih lanjut. Hal ini terlihat dari indikator MFI Optimized yang masih bergerak positif dan indikator W%R Optimized terkoreksi mendekati support trendline. Resistance diperkirakan sekitar level Q (23,850) dan support di level S3 (23,200) dengan daily risk saat ini sekitar level 21.33 %
3. Summarecon Agung (SMRA), Trading Buy
Dengan daily risk saat ini sekitar level 31.61 % serta ditunjang oleh indikator teknikal yang secera umum terlihat bergerak positif, diperkirakan harga masih cenderung naik dengan menguji level resistance terdekat sekitar level 1,100 dan support di level 1,050. Kenaikkan diperkirakan akan berlanjut jika level 1,080 mampu dipertahankan.
(ang/ang)











































