Indosurya: IHSG Bisa Melemah Lagi

Jakarta - IHSG melemah 71,25 poin (1,79%) di level 3.915,16. Total volume perdagangan BEI mencapai 4,05 triliun unit saham dengan nilai total Rp 4,12 triliun. Sebanyak 48 saham naik, 74 saham turun, dan 224 saham stagnan. LQ-45 turun 2,23% ke level 686,97 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,35% ke level 557,35.

Indeks sektoral saham bergerak negatif dengan pelemahan pada indeks industri dasar yang turun 2,94% ke level 411,02; indeks manufaktur turun 2,62% ke level 1.008,72; indeks aneka industri turun 2,54% ke level 1.372,41; indeks konsumer turun 2,49% ke level 1.311,45; indeks infrastruktur turun 2,13% ke level 707,53; indeks keuangan turun 1,68% ke level 495,91; indeks properti turun 1,66% ke level 235,79; indeks perkebunan turun 1,44% ke level 2.142,30; dan indeks pertambangan turun 1,25% ke level 2.702,51. Sementara penguatan pada indeks perdagangan yang naik 0,04% ke level 616,16. Indeks MBX, DBX, dan ISSI melemah. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp 757,33 miliar dengan total pembelian asing Rp 1,31 triliun dan total penjualan asing mencapai Rp 2,07 triliun.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 1.200 ke Rp 52.000, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik Rp 300 ke Rp 3.700, Bank Mayapada Internasional (MAYA) naik Rp 260 ke Rp 1.700, Nipress (NIPS) naik Rp 100 ke Rp 3.300, Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp 100 ke Rp 400.100, Sekawan Intiprima (SIAP) naik Rp 70 ke Rp 360, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) naik Rp 65 ke Rp 455, Voksel Electric (VOKS) naik Rp 50 ke Rp 1.400, dan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) naik Rp 50 ke Rp 3.950.

IHSG akhirnya tidak kuasa menahan sentimen negatif yang ada. Pelaku pasar pun sejak awal perdagangan banyak melakukan aksi jual seiring dengan penurunan bursa saham Asia yang merespon negatifnya bursa saham Eropa dan AS setelah rilis pertumbuhan ekonomi AS yang tak sesuai ekspektasi pasar dan penurunan kembali rating beberapa negara Eropa. Kemarin sempat terjadi permasalahan pada koneksi Remote Trading dari beberapa anggota bursa (AB) beberapa menit namun, tidak sampai membuat perdagangan terhenti. Adapun pelemahan yang terjadi lebih disebabkan sentimen pasar dan bukan kondisi koneksi Remote Trading tersebut.setelah perdagangan sesi I. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 3.986,14 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan juga sempat menyentuh level 3.896,40 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 3.915,16. Volume perdagangan tercatat turun dan nilai total transaksi tercatat naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy .

Pergerakan nilai tukar Rupiah/US$ berdasarkan kurs BI di level Rp 8.985/US$ dari sebelumnya di level Rp 8.980/US$. Pergerakan ini dipicu oleh sentimen sebelumnya dimana masih didominasi oleh sentimen negatif dari kekhawatiran pasar terhadap kondisi di Eropa setelah Fitch Rating menurunkan peringkat beberapa negara Uni Eropa seperti Italia dan Spanyol. Nilai mata uang Euro pun mengalami koreksi yang signifikan sehingga secara tidak langsung membuat Rupiah turut melemah. Di sisi lain, investor terlihat sedikit mengurangi posisi jangka panjang untuk Euro menjelang KTT Uni Eropa yang akan diadakan di Brussel. Adapun agenda utama dari KTT ini adalah usulan European Stability Mechanism (ESM) yang akan menggantikan peran European Financial Stability Facility (EFSF). Petinggi Uni Eropa diperkirakan akan menyetujui pemberlakuan ESM sebagai instrumen yang permanen untuk bailout . Di sisi lain, kondisi Yunani juga masih belum pasti seiring belum tercapainya negosiasi debt swap .

Bursa saham Asia Pasifik bergerak negatif kecuali Taiwan, New Zealand, dan Sri Lanka. Pergerakan dipicu sikap investor yang memilih untuk mengamankan posisi dengan melakukan aksi jual sambil berhati-hati menanti hasil pembicaraan antar pejabat Yunani dengan para kreditur swasta terkait restrukturisasi utang. Indeks Nikkei melanjutkan pelemahannya setelah tertekan hasil kinerja Mitsubishi Electric yang mengecewakan. Serta beberapa emiten lainnya yang melaporkan pencapaian laba bersih Q4-11 yang lebih rendah dari Q4-10. Indeks KOSPI melemah, seiring sikap investor asing yang melakukan aksi jual sambil menunggu kepastian pembicaraan restrukrisasi utang Yunani dengan kreditur swasta dan KTT Uni Eropa yang akan digelar dimana pelemahan indeks dipimpin oleh saham otomotif. Indeks Hang Seng dan Shanghai melemah, dipicu penurunan saham perbankan besar usai adanya ekspektasi pemangkasan cadangan rasio oleh Beijing selama libur Imlek yang tidak jadi terlaksana. Di sisi lain, PM China, Wen Jiabao, mengatakan utang pemerintah negara pada tingkat yang secara keseluruhan di level aman dan terkontrol. Adapun utang digunakan untuk proyek penting yang bernilai tambah bagi negara. Sebelumnya investor telah mengkhawatirkan skala utang yang dibangun oleh Pemda China yang diperkirakan bisa mengancam stabilitas sistem perbankan. Selain itu, pelemahan juga dipicu respon atas data pertumbuhan ekonomi AS untuk Q4-11 yang tercatat di bawah ekspektasi sehingga memukul saham eksportir. Dari Asia Pasifik, data yang dirilis diantaranya GDP (YoY) Filipina di level 3,7% dari sebelumnya 3,6%.

Bursa saham Eropa bergerak melemah kecuali Iceland, Yunani, dan Polandia. Pergerakan ini dipicu respon negatif investor terhadap penurunan harga obligasi Portugis di tengah pertemuan para pemimpin Eropa yang dikhawatirkan akan kembali tidak menemukan solusi yang jelas penanganan krisis utang. Yield obligasi Portugis naik 217 bps ke 17,39%. Begitupun dengan CDS nya. Di sisi lain, adanya berita kegagalan Yunani dan kreditor swasta untuk menyepakati debt swap sebelum KTT Uni Eropa turut menekan bursa saham Eropa. Sektor perbankan mengalami penurunan terdalam sejak awal perdagangan semalam. Semalam Pemimpin Uni Eropa melakukan KTT di Brussels dengan tema utama penyelesaian krisis utang. Semalam, Italia dan Prancis telah melelang obligasi. Italia menjual €7,5 miliar ($9,8 miliar) dengan borrowing cost yang menurun untuk persiapan adanya pencairan di tahun ini. Data ekonomi yang dirilis diantaranya GDP (QoQ) Spanyol di level -0,3% dari sebelumnya 20%; Business Confidence Italia di level 92,1 dari sebelumnya 92,5; dan Business & Consumer Survey Eropa di level 93,4 dari sebelumnya 92,4.

Bursa kawasan Amerika bergerak negatif kecuali Meksiko, Panama, Kolumbia, dan Peru. Pergerakan ini dipicu respon negatif investor terhadap pimpinan Eropa yang tidak sepakat dengan Yunani mengenai program penyelamatan ke-2. Dalam jangka pendek, ada keraguan mengenai kesediaan Yunani dan mungkin beberapa negara Eropa lain untuk menjalankan reformasi fiskal. Data ekonomi yang dirilis, yaitu Personal Income (MoM) di level 0,2% dari sebelumnya 0,1%; dan Personal Spending (MoM) di level 0% dari sebelumnya 0,1%.

Pada perdagangan Selasa (31/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.843-3.879 dan resistance 3.968-4.022. IHSG membentuk pola menyerupaibearish engulfing . Posisi candle kembali menyentuh middle bollinger bands . MACD telah membentuh death cross dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak mendekati area oversold Pergerakan negatif dari bursa saham AS dan Eropa dimungkinkan akan kembali menghalangi pergerakan IHSG sehingga bisa melanjutkan pelemahannya. Belum adanya sentimen positif yang signifikan mengangkat IHSG maka akan membuat IHSG bergerak turun.

(qom/qom)