Jakarta - Tekanan jual kembali melanda IHSG pada perdagangan awal pekan ini, IHSG melemah 9 poin (0,24%) ke level 4031. LQ45 juga mengalami pelemahan 1,7 poin (0,2%) ke level 695. pelemahan IHSG dipimpin oleh sektor perkebunan sebesar 1,2%, sektor properti sebesar 0,9% dan pertambangan serta aneka industri yang masing-masing melemah sebesar 0,7%. Perdagangan awal pekan ini terlihat sepi dengan transaksi perdagangan sebanyak 92 saham naik, 177 saham turun dan sisanya 85 saham tidak bergerak (stagnan). Tekanan jual terjadi karena antisipasi dari para pelaku pasar mengenai adanya indikasi aksi demo besar-besaran yang akan terjadi besok, demo tersebut menentang adanya kenaikan harga BBM.
Bursa Eropa pada perdagangan sore hari kemarin mengalami kenaikan yang cukup signifikan diantaranya German yang mendukung masalah penyelesaian Yunani dengan pemberian dana talangan tersebut dan juga laporan budget German yang naik dari perkiraan memberikan sentimen positif pergerakan bursa eropa dan juga menunggu hasil pertemuan para pejabat uni eropa mengenai penanganan krisis yang terjadi di eropa. Dan pertumbuhan ekonomi eropa.
Wall Street juga mengalami penguatan pada perdagangan tadi malam, rata-rata menguat 1%, penguatan tersebut diantaranya dari pidato Federal Reserve Ben Bernanke yang menyarankan kebijakan moneter AS akan tetap mendukung peningkatan pekerja, serta tetap akan memberikan suku bunga pada level terendahnya dan kembali berencana memberikan stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di US.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sentimen dari keduanya yakni bursa eropa dan Wallstreet memberikan angin segar di bursa regional pagi ini dimana beberapa waktu lalu sepi sentimen positif, bursa nikkei menguat lebih dari 1%. Mengingat sentimen positif tersebut IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan dan berpotensi menyentuh level psikologis di 4100 walaupun didalam negeri adanya aksi demo terhadap anti kenaikan harga BBM. Kisaran perdagangan IHSG di level 4004-4100.
(dru/dru)
.webp)
