PT Bank Bukopin (BBKP) berencana mengadakan right issue untuk meraih dana senilai Rp 1.7-1.8 Triliun dengan menerbitkan saham sebanyak 2.66 miliar atau 25% saham. Bosowa sebagai pemegang 14% saham akan menambah modal sebanyak Rp 300-350 miliar dan diperkirakan dapat menjadi standby buyer terhadap saham-saham yang tidak terserap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BUMI – Rencana pembayaran utang
Manajemen PT Bumi Resources (BUMI) menargetkan dapat melakukan pembayaran utang sebesari US$ 700 Juta hingga US$ 1 Miliar tahun depan, menurunkan posisi utang hingga mencapai US$ 2 Miliar pada akhir 2014. Pada akhir September lalu total utang BUMI tercatat mencapai US$ 4.22 Miliar. BUMI tercatat memiliki utang senilai US$ 1.79 Juta kepada Country Forest Limited (anak perusahaan China Investment Corporation - CIC) serta convertible bond senilai US$ 373 Juta. Selain itu BUMI juga tercatat memiliki bagian utang senilai US$ 100 Juta atas pinjaman yang ditarik anak perusahaan, PT Bumi ResourcesMinerals (BRMS), kepada Credit Suisse.
PT Bank Windu Kentjana International (MCOR) berencana meenrbitkan saham baru dan warrant dengan target perolehan dana mencapai Rp 402 Miliar. Seluruh dana hasil rights issue dan emisi warrant akan dialokasikan untuk mendukung struktur modal hingga mencapai CAR sebesar 16% pada akhir tahun dari posisi 12.25% pada akhir September lalu. MCOR berencana menerbitkan 1.83 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue dengan harga penawaran Rp 125 per lembar. MCOR juga akan menerbitkan 913.67 juta lembar waran senilai total Rp 173.59 Miliar dengan harga pelaksanaan Rp 190 per lembar.
PT Pan Brothers (PBRX) berencana menerbitkan 3.39 miliar lembar saham baru (52.3% saham) melalui proses rights issue dengan rasio 10:11. Harga pelaksanaan Rp 300 per lembar saham sehingga PBRX dapat meraih dana sebesar Rp 1.01 Triliun. Rencananya 60% atau Rp 606 Miliar dana hasil rights issue untuk meningkatkan kapasitas produksi anak usaha, PT Eco Smart Garment Indonesia. Sebanyak 30% untuk investasi hulu sampai hilir dan sisanya untuk modal kerja. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB dan pernyataan efektif yang dijadwalkan pada 20 Desember 2013. Apabila berlangsung sesuai jadwal, cum date ditetapkan pada 3 Januari 2014.
PT Unilever Indonesia (UNVR) pada tahun depan akan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1 Triliun, sama dengan alokasi belanja modal tahun ini. Untuk mendanai belanja modal tahun depan, UNVR akan mengambil dari kas internal dan tidak menutup peluang bila UNVR akan mencari pinjaman dari pihak ketiga. Hingga akhir September 2013, UNVR telah menyerap Rp 800 Miliar dari total belanja modal Rp 1 Triliun. Sebanyak 90% atau Rp 720 Miliar belanja modal untuk meningkatkan kapasitas pabrik dan 10% atau Rp 80 Miliar untuk distribusi. Manajemen UNVR mengungkapkan tahun depan UNVR diyakini akan tumbuh lebih baik dikarenakan ada pemilu yang berdampak positif terhadap sektor konsumer.
(ang/ang)