Jakarta - Sepanjang perdagangan saham di BEI pada pekan lalu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih baik dibanding pekan sebelumnya. Selama sepekan IHSG menguat 1,42% atau naik 65,68 poin di level 4,685.89 dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Hampir seluruh indeks sektoral menguat selama sepekan. Penguatan dipimpin oleh sektor agrikultur dan properti yang masing β masing naik sebesar 6.52% dan 5.48%. Investor asing masih mencatatkan net buy sepanjang pekan kemarin sebesar Rp1,10 triliun, sehingga akumulasi dari awal tahun 2014 hingga akhir pekan lalu investor asing mencatatkan net buy sebesar 11,25 triliun. Sementara itu pada pasar valas dalam sepekan kemarin, mata uang rupiah kembali berhasil terapresiasi terhadap USD sebesar 1,46% ditutup pada level Rp.11.440/USD.
Pada awal pekan IHSG sempat mengalami pelemahan cukup dalam seiring meningkatnya ketegangan politik antara Ukraina dan Rusia serta melambatnya indeks manufaktur China. Namun IHSG berhasil rebound disebabkan meredanya kekuatiran di Ukraina setelah pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin menarik tentaranya dari Ukraina. Sementara itu, dari dalam negeri rilisnya data ekonomi Indonesia seperti data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari yang mengalami defisit sebesar US$ 0.44 miliar dari sebelumnya surplus US$ 1.52 miliar menekan laju IHSG. Namun rilisnya data inflasi tahunan yang turun dari 8.22% menjadi 7.75% pada Februari 2014 dan cadangan devisa Indonesia yang naik menjadi US$ 102.74 miliar membawa pengaruh positif pada pergerakan IHSG sehingga IHSG berhasil mencatatkan penguatan pada perdagangan minggu kemarin.
Sementara itu dari pasar komoditas bergerak rata-rata melemah. Cooper memimpin pelemahan sebesar 3,25%, sedangkan penguatan dipimpin oleh Nickel dan CPO yang menguat masing-masing naik 3.91% dan 2.30% selama perdagangan sepekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan ini kami perkirakan IHSG akan kembali menguat terbatas. Ekonomi Indonesia yang cenderung membaik serta kinerja emiten yang rata-rata positif dan menguatnya Rupiah terhadap dollar AS membuat investor terus melakukan aksi beli. Investor juga menanti tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang akan di rilis pada pekan ini. Selama sepekan ini IHSG kami perkirakan akan bergerak dalam kisaran support 4608β4,635 dan 4,710-4,750 resistance. Sektor Agrikulture masih dapat dicermati pada pecan ini, sehubungan adanya faktor El Nino di beberapa Negara sehingga menguntungkan emiten-emiten CPO dalam negeri.
Secara teknikal mingguan, IHSG seperti membentuk candle white engulfing yang dengan berada berada diarea upper bolinger bands, indikator MACD bergerak naik dengan histogram positif memanjang, indikator stochastic yang berada di area overbought.
(dru/dru)