Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengungkapkan data penjualan semen pada bulan April 2014 sebesar 4.52 juta ton, turun dibandingkan dengan 4.54 juta ton semen terjual pada April 2013. Sementara itu penjualan semen nasional hanya naik 2.8%Yoy menjadi 18.6 juta ton pada 1Q 2014 Vs 18.11 juta ton pada 1Q 2013 lalu. Penjualan semen 1Q 2014 diluar pulau Jawa mengalami penurunan kecuali di Maluku dan Papua Barat. Kesibukan menjelang Pemilu dinilai sebagai factor penghambat penjualan semen seiring naiknya penjualan barang konsumsi yang berimbas pada penurunan kebutuhan bahan bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ELSA – Rencana pembangunan pabrik biodiesel
PT Elnusa (ELSA) berencana membangun pabrik biodiesel tahun ini dan telah menganggarkan dana sebesar US$ 23 juta yang diambil dari anggaran belanja modal 2014 senilai US$ 120 juta. Pabrik baru akan dibangun melalui perusahaan patungan bersama mitra lokal. Tahap pertama, ELSA berencana mengakuisisi pabrik pengolahan biodiesel senilai US$ 7 juta yang masih dalam tahap negosiasi. Sehingga, ELSA akan memiliki total dua pabrik biodiesel. ELSA juga berencana masuk ke dalam bisnis pembangkit listrik dan sedang melakukan kajian terkait bisnis tersebut.
SMGR – Bisnis pembangkit listrik
PT Semen Indonesia (SMGR) berencana membangun pembangkit listrik tenaga panas atau waste heat recovery power generator (WHRPG) bertenaga 28 megawatt (MW) di Tuban dengan nilai diperkirakan mencapai Rp 600 Miliar. SMGR akan mendirikan perusahaan patungan dengan JFE Engineering, perusahaan berasal dari Jepang untuk menggarap proyek tersebut. Dalam kepemilikan perusahaan patungan tersebut SMGR berencana menguasai kepemilikan antara 85%-90% saham sedangkan sisanya dimiliki oleh JFE Engineering. SMGR akan menggunakan kas internal untuk mendanai proyek pembangkit listrik tersebut. Rencananya proyek pembangkit listrik tersebut akan mulai dikerjakan pada 2H 2014 dan ditargetkan selesai pada awal 2016.
WOMF – Rencana emisi obligasi
PT Wahana Ottomotra Multiartha (WOMF) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 3 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 600 Miliar. Obligasi tersebut akan terdiri dari Seri A bertenor 1 tahun dan Seri B bertenor 3 tahun. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja dalam bentuk penyaluran kredit. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberi peringkat AA(idr) terhadap rencana emisi obligasi tersebut. Masa penawaran awal berlangsung 13 Mei hingga 2 Juni dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 11 Juni 2014.
(ang/ang)











































