Pekan lalu saham-saham yang masih dilanda aksi beli selektif adalah yang bergerak di sektor pertambangan dan infrastruktur. Sedangkan yang terkoreksi adalam properti, manufaktur, dan CPO. Rupiah yang cenderung melemah pekan lalu hingga 1,3% di Rp11560 turut menekan pergerakan harga saham yang sensitif interest-rate. Sementara Wall Street akhir pekan lalu melanjutkan tren bullish. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,38% dan 0,42% ditutup d 16606,27 dan 1900,53. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,7% dan 1,2% dipicu data ekonomi AS yang keluar pekan lalu seperti data penjualan rumah di AS April lalu naik 6,4% dan aktivitas manufaktur AS yang terus meningkat.
Pada perdagangan awal pekan yang banyak terpotong hari libur, pasar diperkirakan lebih sepi sehingga pergerakan IHSG cenderung dalam rentang terbatas. Namun tren masih positif sehingga IHSG diperkirakan masih bisa menguat meskipun terbatas. IHSG akan kembali menguji level resisten 5010 dan support di 4930
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ASII 7400-7600 BoW, SL 7300
JPFA 1330-1400 TB, SL 1300
LPKR 1085-1145 BoW, SL 1060
ADRO 1270-1320 TB, SL 1260
ICBP 10125-10400 Buy, SL 9900
ADHI 3220-3300 SoS, SL 3200
(ang/ang)











































