Kiwoom Securities: Bursa Dunia Belum Beri Dukungan

Kiwoom Securities: Bursa Dunia Belum Beri Dukungan

- detikFinance
Selasa, 02 Sep 2014 08:45 WIB
Kiwoom Securities: Bursa Dunia Belum Beri Dukungan
Jakarta - Kembali mixednya pasar dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG bergerak positif di tengah adanya minat beli asing kemarin. Namun demikian, adanya beberapa level resistance masih berpotensi menghambat peluang penguatan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area positif pada hari ini.

 

BWPT – Rajawali kuasai 21.5% saham

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Rajawali Corpora menguasai sebanyak 21.54% saham PT BW Plantation (BWPT). Rajawali tercatat membeli 12.48% saham BWPT dari Metacuna Group Ltd. dan 9.06% saham BWPT dari Pegasus CP One. Grup Rajawali masuk ke bisnis kelapa sawit ditandai dengan pendirian PT Tandan Sawita Papua pada Januari 2008. Perusahaan tersebut membuka 26,300 Ha lahan di distrik Arso Timur, Papua. Selain Rajawali, pemegang saham BWPT adalah BW Investindo sebesar 35.11%, Barclays Bank PLC-KS sebesar 7.07%, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-Treaty sebesar 5.99%, dan publik sebesar 30.28%. BWPT telah menyiapkan dana hingga sebesar Rp 320 Miliar untuk membuka lahan baru sebanyak 4,000 Ha sampai akhir tahun ini.

 

EXCL – Penjualan treasury stock

PT XL Axiata (EXCL) telah merealisasikan penjualan seluruh saham simpanan (treasury stock) sebanyak 231.1 juta saham (2.7% saham). Saham tersebut dijual dengan harga rata-rata Rp 5,708 per saham. Dari penjualan tersebut, EXCL mendapatkan dana sebesar Rp 1.31 Triliun. Sebelumnya, Saham simpanan tersebut berasal dari aksi buyback saham EXCL dari para pemegang saham yang tidak menyetujui aksi merger dengan PT Axis Telekom. Saat itu EXCL mengeluarkan dana Rp 1.22 Triliun untuk membeli kembali saham tersebut. EXCL meraih keuntungan Rp 98.91 Miliar dari penjualan saham simpanan ini.

 

JSMR – Rencana emisi obligasi

PT Jasa Marga (JSMR) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 Triliun, yang merupakan tahap kedua dari obligasi berkelanjutan senilai total Rp 5.95 Triliun. Tahun lalu JSMR telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp 2.1 Triliun. Obligasi tahap II bertenor 5 tahun dengan tingkat kupon 9.85%. Pefindo memberi peringkat idAA terhadap rencana emisi obligasi JSMR. Sekitar 70% dana hasil emisi obligasi tahap II-2014 akan digunakan untuk melunasi obligasi tahap I-2013, dan 30% sisanya untuk melunasi pinjaman bank. Masa penawaran berlangsung 10-11 September dengan penjatahan pada tanggal 12 dan listing pada tanggal 17 September.

 

SRIL – Kinerja 1H 2014

PT Sri Rejeki Isman (SRIL) membukukan penurunan laba bersih 1H 2014 sebesar 24.1%Yoy menjadi Rp 138.67 Miliar Vs Rp 182.78 Miliar pada 1H 2013 lalu kendati membukukan kenaikan penjualan sebesar 30.7%Yoy menjadi Rp 3.41 Triliun. SRIL membukukan kenaikan laba operasi sebesar 12.6%Yoy menjadi Rp 380.32 Miliar. Turunnya kinerja laba bersih diakibatkan oleh kenaikan beban keuangan sebesar 85.6%Yoy menjadi Rp 171.83 Miliar pada 1H 2014.

 

WSKT – Investasi tol

PT Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Karya Toll Road, mendirikan PT Waskita Bumi Legundi untuk menggarap proyek jalan tol ruas Legundi-Bunder di Surabaya, Jawa Timur. WSKT akan mengeluarkan dana sebesar Rp 3 Triliun untuk membangun jalan tol Legundi-Bunder dengan dana berasal dari pinjaman. WSKT dengan kepemilikan 60% saham pada Waskita Bumi Legundi sedangkan sisa 40% di pegang oleh PT Energi Bumi Mining. Waskita Bumi Legundi sedang menunggu tender atas konsesi proyek jalan tol Legundi-Bunder sepanjang 29.2 Km.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads