Pelemahan rupiah atas dolar AS lebih disebabkan fenomena global dimana US dolar terus menguat mengantisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed dan kebijakan ECB awal September lalu yang menurunkan tingkat bunganya sebesar 10 bp menjadi 0,05%. Sementara Wall Street tadi malam ditutup di teritori negatif menyusul data ekonomi AS yang keluar kurang menggembirakan. Indeks kepercayaan konsumen di AS September turun pertama kali dalam lima bulan terakhir di 86 di bawah bulan sebelumnya 93,4.
Sedangkan indeks Chicago PMI September turun ke 60,5 dari bulan sebelumnya 64,3. Data ekonomi yang kurang menggembirakan tersebut membuat indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam terkoreksi masing-masing 0,17% dan 0,28% ditutup di 17042,90 dan 1972,29. Koreksi terutama dipicu penurunan harga saham sektor energi dan material menyusul anjloknya harga minyak mentah hingga 3,6% ke USD91,16/barrel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG : S1 5110 S2 5090 R1 5150 R2 5165
Saham Pilihan
LSIP 1880-1960 TB, SL 1840
WIKA 2580-2680 BoW, SL 2560
BBRI 10300-10600 TB, SL 10100
ITMG 25800-26300 BoW, SL 25400
UNVR 31500-32400 BoW, SL 31400
BRAU 124-133 BoW, SL 120
BSDE 1530-1610 BoW, SL 1520
(ang/ang)











































