Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh bursa global. Koreksi pasar saham Asia
ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang yang anjlok -2,22%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat tipis +0,22%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI turun -0,90% ke level US$84,97 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,43% ke posisi US$1.235,30 per troy ounce.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran pada Agustus mencapai 1,15% dari produk domestik bruto (PDB), atau sebesar Rp119 triliun. Meski begitu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku jika target pertumbuhan ekonomi 5,8% pada 2015 sulit dicapai. Hal itu karena prospek normalisasi kebijakan moneter di AS dan penyehatan fiskal di dalam negeri.
Di sisi lain, pelemahan rupiah menurutnya tidak serta-merta memantik ekspor, karena adanya perlambatan ekonomi Tiongkok, yang notabene merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Sementara itu, investasi tidak akan mudah seiring prospek pengetatan moneter di dalam negeri untuk merespons penaikan suku bunga acuan The Fed.
Di tempat terpisah, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak konsolidasi dan melemah untuk kemudian ditutup pada level 4.913 atau turun -1,01% pada perdagangan kemarin.
Indikator RSI masih di area konsolidasi. Hari ini Indeks masih cenderung melemah dan coba menguji support terdekat di 4.864 serta resistance 5.000.
(ang/ang)











































