Kiwoom Securities: IHSG Lanjutkan Tren Penguatan

Kiwoom Securities: IHSG Lanjutkan Tren Penguatan

- detikFinance
Rabu, 24 Des 2014 08:15 WIB
Kiwoom Securities: IHSG Lanjutkan Tren Penguatan
Jakarta - Mixed-nya bursa regional menjelang libur Natal dapat mempengaruhi aktifitas perdagangan. IHSG bergerak di kisaran positif namun di tengah belum adanya minat beli asing dan adanya pola doji kemarin yang mengindikasikan belum cukup kuatnya momentum kenaikan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren penguatan pada hari ini.


ARTI – Rencana rights issue

PT Ratu Prabu Energi (ARTI) berencana rights issue dengan menerbitkan 6.27 juta saham baru dengan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 117 per saham. Sehingga ARTI akan meraih dana Rp 733.82 Miliar dan rasio rights issue 1:4 dengan dilusi kepemilikan 80%. Induk ARTI, PT Ratu Prabu bertindak sebagai pembeli siaga. Dana hasil rights issue untuk membeli dua unit rig seharga Rp 145 Miliar dari perusahaan terafiliasi, PT Ratu Prabu Investindo dan membeli sebidang tanah senilai Rp 235 Miliar yang akan dikembangkan Ratu Prabu 3 Residences dengan proyek pengembangan senilai Rp 353.82 Miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

 

BWPT – Rajawali menguasai 74% saham

PT BW plantation (BWPT) telah menyelesaikan proses rights issue. Dari penerbitan 27.02 Miliar saham (85.71% saham), investor publik hanya mengeksekusi 4.32 Miliar saham (16% saham) dari hak eksekusi sebanyak 8.58 Miliar saham (31.75% saham). PT Rajawali Capital International mengeksekusi 15.2 Miliar saham (56.25% saham). Rights issue yang tidak terserap sebesar 28.3% saham senilai Rp 3.06 Triliun akan diserap oleh pembeli siaga, Grup Rajawali memiliki 93.8% porsi standbuy buyer atau senilai Rp 2.86 Triliun sisanya dimiliki oleh pembeli siaga lain. Secara total, pasca rights issue, Grup Rajawali akan mengendalikan BWPT dengan kepemilikan 23.32 Miliar (74% saham).

 

ESSA – Target pendapatan

PT Surya Esa Perkasa (ESSA) menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 25% menjadi US$ 50 Juta pada 2015, dibandingkan proyeksi tahun ini US$ 40 Juta. Pertumbuhan pendapatan ditopang dengan meningkatnya kapasitas produksi Liquefied petroleum gas (LPG) lebih dari 50%, dari 120 ton per hari menjadi 190 ton TPD. Itu membuat total kapasitas produksi tahunan perseroan diharapkan naik menjadi 60 ribu ton pada 2015. Proyek peningkatan kapasitas produksi kilang gas alam cair (liquefied petroleum gas/ LPG) sudah dirampungkan pekan lalu.

 

GOLL – Belanja modal

PT Golden Plantation (GOLL) mengalokasikan belanja modal tahun depan sebesar Rp 700 Miliar. Perseroan akan menggunakan sebanyak Rp 600 Miliar dari belanja modal untuk penambahan lahan tertanam kelapa sawit seluas 10.000 Ha melalui PT Bumi Raya Investindo di Kalimantan Selatan. Saat ini, Goll menguasai lahan perkebunan seluasa 50.000 Ha dengan lahan tertanam 17.000 Ha . sedangkan dana belanja modal sekitar Rp 100 Miliar akan digunakan untuk pengembangan pabrik kelapa sawit (PKS) di lahan perusahaan yang akan di akuisisi, yaitu PT Persada Alam Hijau dan PT Bailangu Capital Investment. Sebanyak 41% sumber belanja modal berasal dari penawaaran perdana saham dan sisanya berasal dari pinjaman beberapa bank lokal.

 

INAF – Peeringkat utang

Pefindo meningkatkan rating PT Indofarma (INAF) menjadi idBB dari idB setelah INAF melakukan pelunasan medium term notes (MTN) senilai Rp 120 Miliar yang jatuh tempo 20 Desember lalu. Peringkat tersebut mencerminkan margin keuntungan yang tipis sehingga membuat proteksi arus kas dinilai lemah. Depresiasi Rupiah juga berpotensi meningkatkan biaya bahan baku INAF.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads