Pemerintah melalui Menko Perekonomian memastikan adanya penyesuaian harga BBM per 1 Januari 2015. Penurunan harga akan disesuaikan dengan harga keekonomian yang rencananya akan ditentukan hari ini. Sementara itu Menkeu tengah menghitung ulang rencana penerapan subsidi tetap, termasuk beberapa variabel asumsi ekonomi lainnya, yang akan dimasukkan kedalam RAPBN-P 2015. APBN 2015 menggunakan asumsi Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 105 per barrel dimana saat ini ICP berada pada kisaran US$ 65-75 per barrel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KBLV – Resmi memiliki Cinemaxx dan Bolt
PT First Media (KBLV) melalui anak usahanya, PT Citra Investama Andalan Terpadu, mengeksekusi saham baru yang diterbitkan oleh PT Cinemaxx Global Pasifik. Dalam aksi tersebut Citra Investama mengambil 75 Juta saham (75% saham) senilai Rp 75 Miliar. Selain Cinemaxx, KBLV memiliki PT Mitra Mandiri Mantap, induk usaha PT Internux, penyedia layanan broadband wireless access merek Bolt!Super4G. KBLV akan menyertakan modal 2,229 saham (69,04% saham) Mitra Mandiri senilai total Rp 1.34 Triliun. Bentuk penyertaan modal adalah konversi piutang dan pembelian saham baru.
MAYA – Rencana rights issue
PT Bank Mayapada Internasional (MAYA) berencana menerbitkan 434.78 Juta lembar saham baru (11.11% saham) melalui proses rights issue. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 1,150 per lembar, target dana perolehan mencapai Rp 500 Miliar. Rasio rights issue 8:1. Rencana rights issue tersebut telah disetujui para pemegang saham dalam RUPSLB 29 Desember. MAYA akan menggunakan hasil rights issue sebesar Rp 500 Miliar untuk menambah modal dan masuk ke dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III pada tahun 2018 dengan aksi penambahan modal beberapa tahun mendatang.
PBRX – Belanja modal
PT Pan Brothers (PBRX) mengalokasikan belanja modal tahun depan sebesar US$ 40 Juta , naik 17,6% dibandingkan belanja modal tahun 2014 sebesar US$ 34 Juta. Sesuai rencana, PBRX akan menggunakan US$ 20 Juta untuk ekspansi anorganik. Sisanya US$ 20 Juta dialokasikan untuk keperluan rutin pertumbuhan organik . Secara total, Pan Brothers akan membangun tujuh pabrik tekstil hingga tahun 2016. Tahun ini, Pan Borther tengah menyelesaikan kontruksi empat pabrik dengan kapasitas produksi 15 juta potong pakian per tahun. Sumber pendanaan berasal dari kas internal dan pinjaman eksternal.
TKIM – Investasi pada OKI
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) kembali melakukan penambahan modal senilai Rp 305.5 Miliar kepada anak perusahaan, PT Oki Pulp & Paper Mills (OKI). TKIM telah menambah modal OKI senilai Rp 392.7 Miliar pada bulan Juni lalu dan Rp 383.8 Miliar pada September lalu. Dengan demikian total tambahan modal yang diberikan kepada OKI mencapai Rp 1.08 Triliun. Sumber dana penambahan modal berasal dari hasil rights issue TKIM senilai Rp 1.33 Triliun pada bulan Juli lalu. OKI tengah membangun pabrik pulp senilai US$ 2.63 Miliar di Air Sugihan (Ogan Komering Ilir - Sumatra Selatan) dengan kapasitas produksi 2 juta ton pulp per tahun, dimana sekitar US$ 1.8 Miliar diantaranya berasal dari pinjaman bank dan sisanya dari setoran pemegang saham. Selain TKIM, pemegang saham OKI lainnya adalah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills sebesar 48.3% dan PT Muba Green Indonesia sebesar 3.4%.
WSKT – Perolehan kontrak
PT Waskita Karya (WSKT) menargetkan total kontrak sebesar Rp 45 Triliun yang terdiri dari kontrak carry over senilai Rp 20 Triliun dan kontrak baru baru Rp 25 Triliun. Per Desember 2014, WSKT telah mengantongi kontrak baru sekitar Rp 22.3 Triliun. Selain itu, WSKT menargetkan mampu mengantongi 6 proyek bendungan tahun depan. Belum lama ini, Waskita berhasil mengantongi kontrak pelaksanaan pembangunan Bendungan Raknam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp 782 Miliar.
(ang/ang)