Menteri ESDM menyatakan Pemerintah akan menurunkan harga BBM bersubsidi dan Elpiji 12 Kg besok, 16 Januari 2015, seiring penurunan harga minyak dunia ke level US$ 45 per barrel. Kedepan Pemerintah akan melakukan revisi harga setiap dua minggu sekali. Harga premium Rp 7,600 per liter untuk bulan Januari menggunakan harga rata-rata mean of Platts Singapore (MoPS) US$ 72 per barrel dengan kurs Rp 12,380 per USD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BBCA – Kinerja 11M 2014
PT Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih 11M 2014 sebesar 14.5%Yoy menjadi Rp 15.08 Triliun Vs Rp 13.17 Triliun pada 11M 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penyaluran kredit sebesar 9.75%Yoy menjadi Rp 334.55 Triliun. Posisi dana pihak ketiga (DPK) naik 9.5%Yoy menjadi Rp 435.53 Triliun pada 11M 2014.
BNBR – Rencana investasi
PT Bakrie & Brothers (BNBR) berencana membangun proyek PLTU Tanjung Jati senilai Rp 29 Triliun tahun ini. Unit 1 dan 2 proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2019. Proyek tersebut merupakan pembangunan pembangkit listrik 2x600 MW yang telah direncanakan sejak 1996 lalu. Hambatan yang dihadapi berupa relokasi proyek serta peraturan harga jual listrik.
TAXI – Belanja modal
PT Express Transindo Utama (TAXI) mengalokasikan belanja modal tahun ini Rp 400 Miliar, turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 800 Miliar. Tahun ini TAXI akan menggenjot bisnis baru di bidang bus pariwisita, saat ini perseroan sudah memiliki sedikitnya 150 bus dengan merek Eagle High. Selain itu, tahun ini perseroan juga akan menambah armada taxi regular minimal 150 unit. Selain mengembangkan bisnis bus pariwisata, TAXI akan fokus menambah infrastruktur pendukung seperti shelter taksi, infrastruktur di bidang teknologi hingga kualitas layanan seperti pelatihan bagi pengemudi. Sumber pendanaan belanja modal berasal dari tiga sumber, yakni sisa penerbitan obligasi, pinjaman bank dan kas internal.
TINS – Belanja modal
PT Timah (TINS) menyiapkan dana belanja modal tahun ini sebesar Rp 1.1 Triliun, naik dibandingkan dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 800 Miliar. TINS akan menggunakan sebagian besar capex untuk perawatan peralatan, penambahan unit, upgrading dan eksplorasi. Sumber belanja modal akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank.
(ang/ang)











































