Laju IHSG kembali melanjutkan pelemahannya. Padahal laju US$ sempat mengalami penurunan pasca merespon testimonial Gubernur The Fed yang mengindikasikan belum akan adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Tetapi, reaksi negatif dari pelemahan Yuan pasca merespon rilis kenaikan tipis indeks manufaktur PMI nya turut berimbas pada melemahnya laju Rupiah. Di sisi lain, pelaku pasar juga berekspektasi akan adanya potensi penurunan lanjutan dari BI rate seiring belum adanya tanda-tanda kenaikan Fed rate. Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.876. Harapan akan kenaikan Rupiah gagal dengan adanya sentimen negatif. Tetap mewaspadai pelemahan lanjutan. Rp 12.876-12.860 (kurs tengah BI).
Laju bursa saham Asia tampaknya tidak terlalu merespon positif rilis kenaikan tipis HSBC manufacturing PMI China yang di atas level 50. Pelaku pasar melihat kenaikan indeks tersebut belum diimbangi dengan peningkatan ekspor yang di minggu lalu mengalami penurunan sehingga masih mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada ekonomi China. Sementara itu, di bursa saham Asia lainnya meski terjadi kenaikan namun, dari sisi volume menurun karena pelaku pasar khawatir kenaikan indeks saham membuat harga-harga saham mengalami overbought.
Pasca mengalami kenaikan setelah merespon hasil testimonial The Fed dan juga pidato Presiden ECB terkait kondisi ekonomi dan moneter di masing-masing negaranya, laju bursa saham Eropa terlihat melemah. Bahkan kenaikan harga minyak setelah merespon pernyataan Arab Saudi akan adanya kenaikan permintaan; meningkatnya consumer confidence Perancis hingga kenaikan BBA mortgage approvals Inggris tampaknya juga tidak banyak terpengaruh. Pelemahan terjadi setelah pelaku pasar merespon rilis kinerja para emiten yang cenderung mengalami penurunan.
Laju bursa saham AS diharapkan masih dapat mempertahankan kenaikannya dengan memfaktorkan testimonial akhir di hari kedua dari The Fed dan ekspektasi akan kenaikan data penjualan rumah baru.
Pada perdagangan Kamis (26/2) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5415-5435 dan resisten 5452-5468. Shooting star dekati area upper bollinger band (UBB ). MACD masih bergerak naik meski tipis dengan histogram positif yang sedikit lebih panjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R terlihat melanjutkan kenaikan. Laju IHSG mampu melampaui area target resisten (5427-5432) dan mampu bertahan di atas area target support (5390-5403). Masih adanya aksi beli membuat laju IHSG masih meninggalkan utang gap 5342-5372. Tampaknya pelaku pasar masih kuat untuk melanjutkan aksi belinya sehingga dapat mempertahankan IHSG di zona hijaunya. Jika aksi beli masih berlanjut maka laju IHSG pun dapat bertahan di zona hijaunya. Namun demikian tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah.
(ang/ang)











































