Sentimen yang mendorong derasnya dana asing yang masuk dari eksternal adalah, banjirnya likuiditas global setelah ECB (bank sentral Eropa) pada pertemuannya pekan lalu memutuskan dimulainya program stimulus, bond-buying program, mulai Senin ini (9/3), dengan nilai sebesar 60 miliar euro, atau US$ 68 miliar tiap bulan, hingga September 2016.
Selain dorongan likuiditas dari zona Euro, sebelumnya langkah China memotong tingkat bunga simpanan dan pinjaman masing-masing 25 bps turut memberikan sentimen positif di pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepekan terakhir, IHSG melanjutkan tren bullish menguat 1,2%. Ini merupakan penguatan dalam lima pekan berturut-turut. Sedangkan rupiah atas dolar AS melemah hampir 1% di Rp 12.983/US$.
Bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, rupiah telah melemah hampir 4,4%. Dana asing yang masuk ke pasar saham dalam bentuk pembelian bersih mencapai Rp 893,39 miliar pekan kemarin. Sejak awal tahun, pembelian bersih asing mencapai Rp 11,71 triliun. Tahun 2014 lalu pembelian bersih asing mencapai Rp 42,60 triliun.
Sementara Wall Street akhir pekan lalu dilanda aksi ambil untung, setelah pasar merespons berita positif data tenaga kerja AS dengan kekhawatiran percepatan kenaikan tingkat bunga The Fed.
Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 1,54% dan 1,42% tutup di 17.856,78 dan 2.071,26. Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 1,5% dan 1,6%. Data tenaga kerja Februari lalu di AS menunjukkan penambahan sebesar 295 ribu, di atas perkiraan 240 ribu, dan Januari 257 ribu. Ini membuat angka pengangguran di AS Februari lalu turun ke 5,5% dari 5,7% bulan sebelumnya.
Melanjutkan perdagangan awal pekan kedua Maret ini, peluang penguatan IHSG akan dibayangi aksi ambil untung setelah kondisi pasar global ditandai dengan koreksi akhir pekan lalu, yang mengkhawatirkan kenaikan tingkat bunga The Fed lebih cepat dari perkiraan.
Perkembangan positif perekonomian AS akan mendorong dolar AS terus menguat, dan membuat rupiah rawan pelemahan lanjutan. IHSG akan bergerak dengan support di 5.475 dan resisten di 5.525 rawan koreksi.
IHSG : S1 5.500 S2 5.475 R1 5.525 R2 5.550
(dnl/dnl)











































