Sedangkan pembelian selektif mewarnai perdagangan saham tambang batubara dan properti. Kenaikan harga minyak mentah dunia pekan kemarin hingga sempat ke US$ 50/barel dan data manufaktur China yang tumbuh di atas ekspektasi telah memicu aksi spekulasi beli atas saham tambang batu bara.
Sentimen individual terkait pembagian dividen tunai juga turut memicu aksi beli pelaku pasar. Selama sepekan kemarin IHSG kembali melanjutkan tren bullish menguat rata-rata 1,1% dan rupiah turut menguat 0,5% di Rp 13.000 per dolar AS. Saham perbankan, properti, dan perdagangan menjadi motor penguatan IHSG sepekan kemarin. Sentimen pasar yang menggerakkan IHSG pekan kemarin dari eksternal terutama dipicu langkah stimulus lanjutan dari China. Sedangkan dari domestik, sentimen individual seperti respons atas rilis laba 2014 dan pembagian dividen tunai menjadi pendorong utama aksi beli pemodal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki perdagangan awal pekan ini, pergerakan IHSG diperkirakan bervariasi berpeluang menguat, dipicu peluang penguatan lanjutan rupiah atas dolar AS. Namun penguatan akan menghadapi risiko meningkatnya tekanan inflasi menyusul kenaikan kembali harga BBM akhir Maret lalu. Diperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di 5.435 dan resisten di 5.490.
(dnl/dnl)











































