Jakarta - Pada perdagangan Jumat (10/4) IHSG turun 10 poin (-0,17%) ke level 5.491,34 dengan nilai transaksi di pasar reguler Rp 4,1 triliun, didorong oleh sektor pertambangan yang memimpin penurunan, di tengah rendahnya harga komoditas tambang, serta aturan pemerintah untuk transaksi non tunai yang diwajibkan menggunakan mata uang rupiah. Serta sektor industri dasar setelah keluarnya data penjualan semen kuartal I-2015, yang di bawah estimasi semula.
Saham-saham yang menjadi pemberat bursa antara lain GGRM, ICBP, INTP, SMGR, dan BBNI, di mana asing tercatat melakukan
net sell di pasar reguler Rp 38,7 miliar, dengan saham-saham yang banyak dijual asing antara lain TLKM, INDF, JSMR, ICBP, dan MIKA.
Secara teknikal, indeks turun disertai volume, namun dengan longer
lower shadow dan belum keluar dari fase minor
sideways. Stochastic dan RSI
deathcross sementara MACD positif
divergence.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini (13/4) IHSG diperkirakan akan bergerak
mixed cenderung menguat, di kisaran 5.475-5.525, dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ASII, KLBF, GGRM, SRIL, dan UNTR.
(dnl/dnl)