Rilis kinerja kuartal I-2015 sejumlah emiten yang keluar akhir pekan lalu lebih banyak mengecewakan, terutama saham yang berbasiskan komoditas. Selama sepekan IHSG berhasil menguat terbatas 0,46% setelah pekan sebelumnya koreksi 1,5%.
Penguatan IHSG sepekan kemarin, terutama dipicu sentimen positif pasar saham kawasan Asia yang merespons kebijakan stimulus lanjutan yang diambil bank sentral China (PBoC), yang memotong rasio pencadangan bank hingga 1% menjadi 18,5%, dan sentimen pembagian dividen sejumlah emiten unggulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Wall Street akhir pekan lalu kembali melanjutkan tren penguatannya dipicu rilis laba kuartal I-2015 sejumlah emiten terutama berbasiskan teknologi yang mencatatkan pencapaian kinerja di atas perkiraan, seperti Amazon dan Microsoft. Indeks S&P dan Nasdaq ditutup di level tertinggi baru masing-masing 2.117,69 dan 5.092,08 menguat 0,23% dan 0,71%.
Sedangkan indeks DJIA menguat 0,12% di 18.080,14. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,4% dan 1,7% dan indeks Nasdaq naik 3,2%. Sedangkan harga minyak mentah akhir pekan lalu tutup di US$ 57,42/barel melanjutkan penguatan 3% selama sepekan.
Pada perdagangan awal pekan terakhir di April, sentimen pasar terutama akan digerakkan oleh rilis kinerja emiten kuartal I-2015. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas, cenderung terkoreksi menyusul kinerja emiten kuartal I-2015 sejumlah emiten unggulan akan di bawah ekspektasi. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.415 dan resisten di 5.460.
(dnl/dnl)











































