Ellen May: Sentimen Yunani Masih Membayangi

Ellen May: Sentimen Yunani Masih Membayangi

Ellen May - detikFinance
Selasa, 30 Jun 2015 08:44 WIB
Ellen May: Sentimen Yunani Masih Membayangi
Jakarta - Bursa Amerika merosot karena kekhawatiran Yunani yang menutup sejumlah bank dan membatasi rakyatnya untuk melakukan pengambilan uang. Hal itu terjadi setelah pembicaraan tentang hutang Yunani dengan kreditur tidak menemukan solusi di akhir pekan kemarin. Drama Yunani yang berlangsung lama itu memunculkan kekuatiran (lagi) bahwa Yunani akan keluar dari zona Euro. Bagaimana ulasan saham selengkapnya ? Simak #kopipagi di bawah ini.

Indeks Dow Jones ditutup di level 17,596.35 merosot 350.33 point (-1.95%). Sedangkan IHSG ditutup di level 4,882.58 turun 40.43 point (-0.82%). Area 4870 adalah perhentian terakhir. Jika akhir bulan ini ditutup di bawah 4870 secara signifikan, maka candle terbentuk sempurna & mengkonfirmasi breakdown. Breakdown dari 4870 maka kemungkinan untuk menguji area 4500 terbuka di depan mata dan bahkan area 4000.

Beberapa saham masih berada di area suport, namun lebih baik waspadai β€œombak besar” arahnya turun lebih kuat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Β· ASII masih di area suport 6800, dengan range 6800-7400. Meski demikian, lebih baik waspada untuk potensi breakdown

Β· BBNI kemarin masih ditutup di suport 5250. Jika breakdown dari area itu segera batasi resiko. Buy back sekitar 4600 an.

Β· BBRI masih di area suport 10000 dengan range 10-11000. Jika breakdown dari area itu batasi resiko dan buy back sekitar 8700 an

Β· BMRI jika breakdown dari 9850,batasi resiko, potensi uji 8800. BSDE on suport 1600.

Sekali lagi, fokusnya saat ini meminimalkan resiko. Batasi kerugian secepat mungkin jika saham bergerak di bawah range. Badai belum usai, waspada melindungi modal lebih penting daripada mengejar keuntungan.

Apa yang harus dilakukan saat ini ? Persiapkan ilmu dan cash untuk meraup profit dari pasar crash.Jika dibandingkan tahun 2008, ini baru mini crash, mirip seperti tahun 2013. Hah, baru mini crash ? Iya betul ... Crash di tahun 2008 lebih dalam dan menyeret IHSG turun sampai sekitar 60% lebih.

Banyak orang takut akan crash namun justru semakin besar crash itu adalah peluang yang terbaik untuk menjadi kaya dari pasar saham, seperti pada tahun 2008 akhir, banyak orang kaya baru bermunculan karena membeli saham yang tepat pada timing yang tepat. Saya sendiri dulu berpikir investasi jangka panjang itu tidak penting karena saya bisa trading.

Namun setelah 5 tahun melihat hasil investasi yang dibeli di akhir 2008 mulai berbuah (kisaran 500% sd 1600% di tahun 2013), maka mata saya mulai terbuka lebar akan kekuatan dari kesederhanaan bola salju yang diajarkan oleh Warren Buffett. Sampai akhirnya terbersit di benak saya,

"Kapan ya terjadi lagi crash tahun 2008 itu ? Sekarang saya sudah tahu manfaatnya, dan bersiap-siap selalu."

Mengetahui strategi investasi saat crash, membuat Anda tidak lagi takut akan crash namun justru antusias menyambut crash (bagi yang siap).

Jadilah orang-orang yang siap dan mempersiapkan diri, bukan orang yang tidak siap dan frustasi karena crash. Pasar saham naik, bisa profit. Pasar saham crash, itu peluang bagus ! (Sekali lagi, bagi yang siap).

Semoga mencerahkan dan salam profit !

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads