Sepanjang Juni lalu pasar menghindari aset beresiko menyusul meningkatnya resiko pasar global seperti ditandai dengan krisis utang Yunani dan kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed. Sedangkan dari domestik, perkembangan ekonomi cenderung memburuk ditandai dengan kenaikan inflasi, depresiasi rupiah, dan anjloknya kinerja ekspor. Kombinasi faktor eksternal dan internal tersebut memicu berlanjutnya arus dana asing yang keluar dari pasar saham. Sepanjang Juni lalu penjualan bersih asing mencapai Rp4,5 triliun. Sepanjang paruh pertama tahun ini penjualan bersih asing mencapai Rp11,7 triliun dan IHSG dan nilai tukar rupiah atas dolar AS dalam periode yang sama masing-masing anjlok 6% dan 7,2%.
Sementara bursa saham global tadi malam tutup bervariasi. Bursa zona Euro masih melanjutkan koreksi, indeks Eurozone terkoreksi 1,29% di 3424,30. Sedangkan di Wall Street indeks DJIA dan S&P berhasil rebound terbatas masing-masing menguat 0,13% dan 0,27% tutup di 17619,51 dan 2063,12. Sepanjang paruh pertama 2015 indeks DJIA terkoreksi 1,14% dan indeks S&P flat hanya menguat 0,2%. Kekhawatiran pasar terhadap gagal bayar utang Yunani redah dan indeks kepercayaan konsumen Juni yang naik ke 101,4 di atas ekspektasi 97,1 berhasil membuat Wall Street rebound terbatas tadi malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ang/ang)











































