Ellen May: IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

Ellen May: IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

Ellen May - detikFinance
Jumat, 21 Agu 2015 08:51 WIB
Ellen May: IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi
Jakarta - Indeks Dow Jones ditutup di level 16,990.69 melemah signifikan 358.04 poin (-2.06%). IHSG pada perdagangan kemarin ditutup di level 4,441.91 melemah 42.33 poin (-0.94%).

EIDO ditutup di level 19.80 melemah 0.31 poin (-1.54%). IHSG masih berpotensi untuk terkoreksi menguji sport 4400 dalam jangka pendek dan 4200 dalam jangka menengah.

Saat ini trading jangka pendek masih sangat spekulatif sifatnya. Beberapa saham yang berpotensi untuk menguat AISA 1500-1700, ASII 6000-6500, BDMN untuk trading 3000-3500.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi penguatannya masih belum terlalu signifikan, oleh karena itu disebut spekulatif (resiko masih lebih besar daripada reward).

Untuk long term investment, BBRI area 8000-9000 dan BMRI 8000-8500 sudah mulai bisa dicicil untuk dibeli.

Saat ini perekonomian memang masih melambat namun dana investasi dari asing masih mengalir deras.

The Economist, data harian ekonomi Inggris, Indonesia menempati urutan kedua untuk tujuan investasi dunia 2015 setelah China.

Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Franky Sibarani juga mengatakan bahwa terjadi peningkatan arus investasi. Sumber : Bisnis.com

Realisasi investasi pada semester pertama 2015 naik 16.6 % jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Investasi masih difokuskan pada sektor infrastruktur dan manufaktur, pembangunan pelabuhan dan juga pengadaan listrik.

Yang kedua, sektor pertanian, peternakan, di dalamnya terdapat industri perkebunan dan tanaman pangan.

Yang ketiga, sektor maritim seperti galangan kapal dan perikanan. Dan yang keempat, sektor industri dan pariwisata.

Anggaran pemerintah untuk sektor infrastruktur tahun 2016 juga sangat besar dan cenderung meningkat.

Apa yang harus dilakukan saat ini ?

Saat ini sudah hampir mendekati momen terbaik, kesempatan bagus untuk mulai berinvestasi terutama pada sektor infrastruktur.

Jangan menangkap pisau jatuh, tunggu sampai pisau jatuh benar-benar tergeletak. Tunggu sampai “bola” benar-benar memantul.

Pelemahan harga saham paling dalam dan reversal biasanya terjadi sekitar bulan Oktober.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads