Ini menghasilkan surplus perdagangan hingga USD1,02 miliar meningkat dari Agustus sebesar USD433 juta. Impor bahan baku/penolong turun 6,62% (mom) dan impor barang modal turun 0,74% (mom). Sedangkan impor barang konsumsi turun 7,16% (mom). Penurunan impor tersebut mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat yang berakibat pada turunnya aktivitas manufaktur. Kondisi ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal sulit berada di atas 5%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya berkisar 4,7% hingga 5,1%. Kemarin BI kembali menahan tingkat bunganya di 7,5%. Sementara tadi malam bursa global bergerak di teritori positif. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,48% di 3238,81. Sedangkan di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,28% dan 1,49% tutup di 17141,75 dan 2023,86. Rebound di Wall Street terutama dipicu saham-saham perbankan seperti kenaikan laba Citigroup di atas estimasi. Saham bioteknologi dan energy juga turut menopang penguatan indeks utama di Wall Street.
Dari sentimen makro, sentimen pasar digerakkan spekulasi tertundanya kenaikan tingkat bunga AS hingga kuartal pertama tahun depan. Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas berpeluang melanjutkan penguatannya degan dukungan kondusifnya pergerakan bursa global dan kawasan. Dari sentimen domestik, pasar mulai mengantisipasi rilis laba 3Q15 sejumlah emiten sektoral. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4470 dan resisten di 4535.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Saham Pilihan
PGAS 2955-3100 TB, SL 2900
PTPP 3600-3745 TB, SL 3500
ADHI 2100-2200 Buy, SL 2000
INDF 5750-6150 Buy, SL 5500
ICBP 13000-13400 TB, SL 12600
KIJA 190-210 Buy, SL 187
BBTN 1140-1240 Buy, SL 1080
(ang/ang)











































