Â
KRAS - Target produksi 2016
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Â
MTLA - Fasilitas pinjaman
PT Metropolitan Land (MTLA) tengah menjajaki pinjaman sekitar Rp 200 Miliar hingga Rp 500 Miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi tahun depan. Tahun 2016 perseroan akan banyak meluncurkan proyek baru, salah satu proyek utama yang akan diluncurkan tahun depan adalah Metland Cyber City. Pada tahap awal MTLA bekerjasama dengan Ascendas akan membangun perkantoran, apartemen, dan perumahan diatas lahan seluas 1.3 Ha dengan investasi Sin$ 300 Juta.
Â
SMRA - Rencana emisi obligasi
PT Summarecon Agung (SMRA) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II senilai total Rp 3 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi tahap I senilai Rp 500 Miliar bertenor 5 tahun. Sekitar 70% dana hasil emisi akan dialokasikan untuk pengembangan usaha properti dan sisanya untuk modal kerja. Pefindo memberi peringkat idA+ terhadap rencana emisi obligasi tersebut. Masa penawaran awal berlangsung pada 9-24 November dan diperkirakan mendapat pernyataan efektif pada 7 Desember.
Â
TOWR - Finalisasi pinjaman
PT Tower Bersama (TOWR) tengah memfinalisasi pinjaman dari 10 bank dengan nilai pinjaman berkisar antara US$ 200 Juta hingga US$ 275 Juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi revolving loan yang jatuh tempo pada akhir November 2015. Utang jatuh tempo yang akan dibayar perseroan terdiri atas fasilitas pinjaman revolving seri C senilai US$ 300 Juta dengan bunga 1.3% diatas LIBOR untuk kreditur dalam negeri. Pinjaman revolving seri C merupakan bagian dari sindikasi utang senilai total US$ 1 Miliar yang diraih pada 21 November 2014. Seiring dengan penjajakan pinjaman ini, perseroan akan menghentikan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I senilai Rp 3 Triliun pada 4Q 2015.
Â
UNTR - Memangkas target
PT United Tractors (UNTR) menurunkan target penjualan alat berat tahun ini menjadi hanya 2,000 unit dari sebelumnya sebanyak 4,000 unit. Target ini turun hingga 43.1% ketimbang realisasi penjulan tahun 2014 lalu sebanyak 3,513 unit. Sampai dengan 9M 2015 penjualan alat berat perseroan baru mencapai 1,799 unit, jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 2,982 unit.
(ang/ang)











































